Grab Beri Modal Usaha dan BPJS Kesehatan Keluarga Driver Ojol Dandi Korban Demo
Chief Executive Officer Grab Anthony Tan datang melayat ke rumah pengemudi ojek online (ojol) mitra Grab Indonesia almarhum Rusdamdiansyah atau kerap dipanggil Dandi. Berdasarkan keterangan adik iparnya, Reza, Dandi meninggal dunia karena imbas aksi demonstrasi yang berlangsung di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar pada Jumat (29/8) malam.
Dalam kunjungan tersebut, Anthony mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Dandi. Dandi adalah mitra Grab Indonesia yang sudah bergabung selama 7 tahun.
“Tidak ada seorang pun yang pantas mengalami hal seperti ini. Ini adalah masa yang sangat menyedihkan,” kata Anthony saat ditemui di rumah duka keluarga Dandi di Makassar, Senin (1/9).
Selain menyampaikan duka cita, Grab juga memberikan sejumlah santunan belasungkawa kepada keluarga Dandi serta ikut dalam tradisi tahlilan di keluarga Dandi.
“Bantuan ini tidak akan pernah sebanding dengan kehilangan besar yang dialami keluarga,” kata dia.
Seiring dengan bantuan yang diberikan, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy mengatakan, dukungan duka cita yang dihaturkan Grab kepada keluarga Dandi berupa pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan untuk keluarga inti Dandi. Bantuan juga ditujukan untuk adik ipar dan keponakannya selama dua tahun ke depan.
Selain itu, Grab juga memberikan modal usaha melalui Grab Kios. “Mudah-mudahan nanti bisa berkelanjutan. Juga mohon doanya untuk beberapa rekan mitra pengemudi lain yang dirawat di rumah sakit,” kata Tirza.
Menanggapi santunan tersebut, Reza menyampaikan ucapan terima kasih atas santunan yang diberikan Grab kepada keluarga Dandi. Dia menyatakan hingga saat ini, Grab selalu ada untuk keluarga Dandi.
Kronologi Tewasnya Dandi
Pengemudi ojek online (ojol) mitra Grab indonesia, Rusdamdiansyah atau kerap dipanggil Dandi meninggal di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan CPI pada Sabtu (30/8). Dandi menjadi korban diduga pengeroyokan oleh sejumlah kelompok orang saat aksi demonstrasi yang berlangsung di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada Jumat (29/8) malam.
Adik ipar Dandi, Reza menceritakan, hari jumat itu kegiatan Dandi tidak berjalan seperti biasanya. Kakak iparnya tersebut tidak mengambil orderan karena adanya aksi demonstrasi yang digelar di beberapa titik di kota Makassar. Salah satu titik aksi berada tak jauh dari rumahnya di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Namun, sekitar pukul lima atau enam sore hari Dandi keluar dari rumah berjalan kaki untuk menemui tantenya. Ia berjalan melewati titik aksi di depan Kampus UMI. Menurut informasi yang didapat Reza, Dandi diduga dikeroyok oleh sekelompok orang yang ada di lokasi demo tersebut. Dandi disebut-sebut sebagai intel karena memiliki tubuh yang tinggi.
“Kami [keluarga Dandi] mendengar beritanya dari orang tidak dikenal yang menelpon ke kami lewat handphone almarhum,” kata Reza ketika ditemui di rumah duka, Makassar, Senin (1/9).
Saat itu, Reza sedang bekerja. Ia mendapat kabar bahwa Dandi sudah dalam keadaan tak sadarkan diri di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Kemenkes CPI akibat kecelakaan.
“Info awalnya katanya kecelakaan, tapi saya tidak percaya. Karena anak ini cuma jalan kaki keluar, tidak bawa motor,” ujarnya.
Mengetahui Dandi keluar tidak mengendarai motor, ditambah lagi setelah mendapati lalu lintas sepi dan ujung jalan AP Pettarani ditutup akibat unjuk rasa, Reza langsung curiga terkaparnya Dandi di rumah sakit diakibatkan demonstrasi atau perang kelompok.
Berdasarkan informasi yang diterima Reza, adik iparnya diteriaki sebagai intel oleh sekelompok orang dalam aksi tersebut. Hasil pemeriksaan tubuh Dandi mencatat, ia mengalami pendarahan kuat di otak dengan kondisi tengkorak kepala yang pecah. Kondisi tersebut yang membuat Dandi tidak sadarkan diri.
Dandi sempat dioperasi karena kondisinya tersebut. Pukul 9.40 WITA keesokan harinya, Dandi dinyatakan meninggal. Namun belum diketahui siapa saja pelaku yang terlibat dalam peristiwa yang membuat tengkorak Dandi pecah.
