Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR

Ade Rosman
11 September 2025, 10:52
prabowo, rahayu saraswati, gerindra
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz
Anggota DPR Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo memberikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaaan kepada anggota Tunas Indonesia Raya (Tidar) di Gor Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (22/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Keponakan Presiden Prabowo Subianto sekaligus Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyatakan mundur sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Keputusannya ini diumumkan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @rahayusaraswati, pada Rabu (11/9). 

“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI,” kata Rahayu dalam unggahan tersebut.  

Politikus yang biasa dipanggil Sara ini menjelaskan pengunduran dirinya tersebut buntut sorotan pernyataannya dalam salah satu siniar yang diunggah di YouTube. Ia sempat menyebut bahwa tuntutan masyarakat agar pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan merupakan cerminan mental kolonial.  

Dalam siniar itu, ia mengatakan seharusnya generasi muda tak bergantung pada pemerintah untuk meminta pekerjaan, namun seharusnya menjadi pengusaha. Rahayu mengakui ucapannya itu salah dan meminta maaf.

 “Tidak ada maksud dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan,” kata dia. 

Profil Rahayu Saraswati 

Sara yang merupakan putri dari Hashim Djojohadikusumo ini lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986. Saat ini di DPP Partai Gerindra ia menduduki kursi Wakil Ketua Umum.  

Pada Pemilihan Legislatif 2024, ia lolos ke parlemen berbekal suara dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta III yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara, serta Kepulauan Seribu. Setelah terpilih, ia menempati Komisi VII DPR. 

 Melansir laman resmi MPR, Sara mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di Tarakanita 2 pada 1992.  Ia melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di United World College, Singapura dan lulus pada 1999.

Setelah itu, Sara melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di College du Leman Swiss hingga 2003.  Ia lalu berkuliah di University of Virginia, Amerika Serikat, namun tidak sampai selesai, ia berkuliah di sana selama 2,5 tahun hingga 2005.

Sara pindah ke London, di sana ia mengikuti kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007. Ia juga sempat mengikuti kursus lainnya di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat.

Sara melanjutkan pendidikan tingkat tingginya di Purdue University Global, ia meraih gelar Bachelor of Science pada 2021.

Dia juga sempat menekuni bidang seni dan berperan dalam trilogi film ‘Merah Putih’, yang dibiayai ayahnya pada 2009-2011.  Ia juga sempat menjadi presenter dalam acara ‘Talk Indonesia’ dan ‘Hot Indonesia’.

Sara mulai terjun ke dunia politik saat menjadi Kabid Advokasi Perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra pada 2008. Di sisi lain, pada tahun yang sama ia juga ditunjuk menjadi Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di organisasi sayap Partai Gerindra yakni Tunas Indonesia Raya (Tidar).

Melansir laman resmi MPR, Sara tercatat aktif di sejumlah organisasi, yakni sebagai Wakil Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia Raya (2008), Wakil Ketua Umum Pemuda Tani Indonesia (2017), Ketua Jaringan Nasional Anti Tidak Pidana Perdagangan Orang (2018), Pembina Yayasan Peduli Down Syndrome Indonesia (2019), Presidium Kaukus Perempuan Politik Indonesia (2021), serta Ketua umum Tunas Indonesia Raya. 

Pada 2014, Sara maju sebagai caleg dari dapil Jawa Tengah IV dan lolos ke Senayan. Ia lalu menduduki kursi anggota Komisi VIII untuk periode 2014-2019. Periode selanjutnya, 2019-2024, Sara kembali melenggang ke Senayan dan duduk menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR.

Sara sempat maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan pada 2020. Kala itu, ia berpasangan dengan mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDIP Muhamad. 

Mereka mengantongi dukungan dari sembilan partai politik yaitu PDIP, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional dan Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya. 

 Meski berbekal 23 kursi di DPRD Kota Tangsel, Muhamad-Sara kalah suara dari pasangan Benyamin Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.

Dia juga tercatat pernah menduduki sejumlah posisi di beberapa perusahaan, yakni Direktur di PT Arsari Duta Semesta (2008), Komisaris PT Arsari Putra Indonesis (2008), Direktur PT Media Desa Indonesia (2009), Direktur PT Arsari Media Internasional (2009).

Selain itu, Sara pernah menjadi Ka. Div Anti Perdagangan Manusia di Yayasan Wadah Titian Harapan (2010), Pendiri & Ketua Yayasan Parinama Astha (2012), Direktur The Legacy Pictures Pte.Ltd (2013), dan Direktur Utama PT Bima Sakti Bahari (2020). 

 Harta kekayaan 

Melansir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya, total harta kekayaan Sara tercatat berjumlah Rp 34 miliar lebih, tepatnya Rp 34.472.155.947 dengan rincian sebagai berikut.

Tanah dan Bangunan total Rp 20.040.147.000

1. Tanah seluas 200 m2 di KAB/KOTA BOGOR, HIBAH TANPA AKTA Rp 58.320.000

2. Tanah dan bangunan seluas 217 m2/278 m2 di JAKARTA TIMUR, HIBAH TANPA AKTA Rp 1.832.225.000

3. Tanah dan bangunan seluas 242 m2/200 m2 di KOTA JAKARTA PUSAT, HIBAH TANPA AKTA Rp 4.833.750.000

4. Tanah seluas 350 m2 di KAB/KOTA BANDUNG, HIBAH TANPA 

AKTA Rp 51.442.000

5. Tanah seluas 1.095 m2 di KAB / KOTA KEBUMEN, HIBAH TANPA 

AKTA Rp 109.695.000

6. Tanah dan Bangunan seluas 146 m2/120 m2 di KAB/KOTA KEBUMEN, HIBAH TANPA AKTA Rp 56.832.000

7. Tanah dan Bangunan seluas 121 m2/121 m2 di JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 3.124.580.000

8. Tanah dan bangunan seluas 120 m2/80 m2 di KAB/KOTA BEKASI, HIBAH TANPA AKTA Rp 254.600.000

9. Tanah dan bangunan seluas 271 m2/190 m2 di JAKARTA PUSAT, HIBAH TANPA AKTA Rp 9.350.508.000

10. Tanah dan bangunan seluas 100 m2/65 m2 di KAB/KOTA BEKASI, HIBAH TANPA AKTA Rp 168.195.000

11. Tanah dan nangunan Seluas 12.970 m2/12.970 m2 di KAB/KOTA WONOGIRI, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

Alat transportasi dan mesin, total Rp 4.800.000.000

1. MOBIL, TOYOTA VELLVIRE MINIBUS Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 800.000.000

2. MOBIL, TOYOTA ALPHARD MINIBUS Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 1.050.000.000

3. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER JEEP SC.HDTP Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 2.400.000.000

4. MOBIL, TOYOTA FORTUNER JEEP SC.HDTP Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 550.000.000

 Sara juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya Rp 615.000.000, surat berharga Rp 4.241.000.000, kas dan setara kas Rp 8.169.388.287, ia juga tercatat memiliki utang Rp 3.393.379.340, sehingga total harta kekayaannya Rp 34.472.155.94. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...