Gerakan Nurani Bangsa Datangi Polda Metro, Desak Bebaskan Aktivis Demo Agustus
Sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa menjenguk para aktivis dan peserta aksi demonstrasi Agustus yang kini ditahan di Polda Metro Jaya pada Selasa (23/9).
Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Erry Riyana Hardjapamekas, Karlina Rohima Supelli, Lukman Hakim Saifuddin, Pdt Gomar Gultom dan Komaruddin Hidayat.
Rombongan Gerakan Hati Nurani Bangsa memasuki ruangan visitasi pukul 11.10 WIB. Mereka berada di dalam sekitar satu jam dan tiba di luar ruangan untuk menemui wartawan pada pukul 12.15 WIB.
Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin mengatakan para tokoh Gerakan Nurani Bangsa telah mengirikam surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Surat tersebut berisi permintaan agar aparat kepolisian bisa segera membebaskan para massa demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa pada Agustus lalu.
Para demonstran kini tengah ditahan di Polda Metro Jaya. Salah satu yang ditahan termasuk Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen sejak 1 September lalu.
"Dalam surat yang kami layangkan secara resmi ini, juga selain pembebasan, kami juga berharap ada penangguhan terhadap mereka-mereka itu," kata Lukman Hakim setelah menjenguk para aktivis dan demonstran di Polda Metro Jaya.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2009-2014 itu menegaskan bahwa Gerakan Nurani Bangsa bersedia menjadi penjamin dalam proses penangguhan penahanan bagi para demonstran.
"Kami dari Gerakan Nurani Bangsa bersepakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penangguhan itu. Jadi poinnya kami bersedia untuk menjadi penjamin," ujar Lukman Hakim.
Ibu Negara periode 1999-2001, Sinta Nurriyah Wahid, mengatakan, para tokoh senior nasional merasa prihatin atas penahanan para aktivis. Ia menilai aktivis yang ditahan belum tentu bermaksud memusuhi pemerintah, melainkan hanya menyuarakan ketidakpuasan terhadap situasi yang ada belakangan ini.
Sinta Nurriyah berpendapat penahanan para aktivis kemungkinan dipicu oleh ucapan atau kata-kata tertentu yang dianggap salah atau melenceng, meski sebenarnya mereka tidak berniat jahat.
"Karena mereka adalah anak bangsa kita yang berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negara Indonesia," ujarnya.
Pesan Keluarga Delpedro
Kunjungan Gerakan Nurani Bangsa ke Polda Metro juga bersama perwakilan keluarga Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen. Keluarga Delpedro berharap para aktivis dibebaskan sementara agar pemeriksaan berjalan lebih adil di tengah proses hukum yang terus berjalan.
Kakak Delpedro, Delpiero Hegelian, mengapresiasi sikap tokoh Gerakan Nurani Bangsa yang bersedia menjadi jaminan penangguhan penahanan para aktivis. Dia menilai proses hukum akan lebih adil bila pemeriksaan terhadap aktivis dan demonstran dilakukan tanpa harus menjalani ditahan.
"Karena dengan mereka ditahan sekaligus dilakukan pemeriksaan tentu saja akan tertekan secara psikis maupun fisik. Itu juga dapat mencederai esensi dari hak asasi manusia itu sendiri," kata Delpiero.
Delpiero juga menyampaikan kabar bahwa Delpedro dalam kondisi fisik yang sehat kendati berat badannya menurun. Ia mengatakan aktivitas sehari-hari Delpedro hanya membaca tanpa mendapatkan akses untuk menulis.
Situasi tersebut dinilai merugikan karena Delpedro sedang menyelesaikan program magister. Kondisi mental Delpedro juga dikabarkan mulai menurun karena kemungkinan mengalami tekanan psikologis.
"Delpedro tidak mendapatkan akses untuk menulis, jadi ada permasalahan mungkin di situ saja. Kami berharap bahwa penangguhan penahanan segera dikabulkan," kata Delpiero.
