Deret Pernyataan Terbaru Prabowo soal Ribuan Siswa Keracunan MBG
Presiden Prabowo Subianto buka suara soal kasus keracunan yang dialami ribuan siswa dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Hal ini disampaikan saat baru tiba di Indonesia usai melaksanakan lawatan di luar negeri selama tujuh hari.
Berdasarkan catatan Badan Gizi Nasional atau BGN, terdapat 5.914 pemerima manfaat MBG yang mengalami keracunan sejak Januari hingga 25 September yang tersebar di 70 lokasi. Para penerima yang menjadi korban terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil. BGN mencatat kasus tersebut tersebar di tiga wilayah. Wilayah II atau Jawa menjadi yang tertinggi dengan 41 kasus yang melibatkan 3.610 orang.
Berikut poin-poin pernyataan Prabowo soal kasus keracunan MBG:
Masalah Besar dan Yakin Bisa Diselesaikan dengan Baik
Presiden Prabowo mengaku ikut memantau perkembangan kasus keracuan MBG meski baru saja menyelesaikan kunjungan ke luar negeri selama tujuh hari. Ia pun berjanji masalah keracunan ini akan ditangani dengan baik.
"Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik," kata Presiden Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9).
Panggil Kepala Badan Gizi dan Jajarannya
Prabowo menegaskan akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana bersama sejumlah pejabat terkait untuk membahas langkah penanganan.
Ia mengakui masih terdapat sejumlah kekurangan dalam program MBG. Namun, Prabowo meyakini hambatan yang muncul dapat segera diperbaiki agar tujuan program dapat tercapai.
Minta Tidak Dipolitisasi
Prabowo meminta agar permasalahan ini tidak dipolitisasi dan menekankan bahwa MBG ditujukan untuk membantu anak-anak yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi.
"Jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam," kata Prabowo.
Ia menegaskan sejumlah hambatan harus dapat diatasi untuk dapat memberi makan jutaan anak di Indonesia.
Langkah BGN untuk Mengatasi Keracunan Massal
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang sebelumnya menegaskan bahwa seluruh dapur mitra yang pernah terlibat kasus keracunan telah menerima surat pemberitahuan resmi.
"Hari ini sudah kami keluarkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah. Proses verifikasi kini jauh lebih ketat," katanya di Jakarta, akhir pekan ini.
Sebagai bagian dari pengawasan, BGN akan mengerahkan tim inspeksi yang terdiri dari unsur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan, dan kepolisian.
Tim ini bertugas mengevaluasi langsung kondisi dapur dan memastikan pemenuhan standar yang ditetapkan dalam petunjuk teknis (juknis).
"Jika kami menemukan dapur yang tidak memenuhi juknis, operasionalnya akan langsung dihentikan. Tidak ada toleransi dalam hal ini," katanya.
