Kembangkan TOD Dukuh Atas, Pemerintah akan Geser Patung Jenderal Sudirman
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan pemerintah berencana memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk pengembangan Kawasan Transportasi Terintegrasi atau TOD Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Patung Jenderal Besar Sudirman saat ini berada di ujung Jalan Jenderal Sudirman. Dudy mengatakan patung tersebut akan dipindahkan mendekati Bundaran HI di kawasan Jl. MH Thamrin.
"Pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jakarta dan diharapkan pembangunan kawasan rampung pada 2027," kata Dudy di Jakarta Pusat, Selasa (30/9).
Patung Jenderal Sudirman di kawasan Dukuh Atas berdiri sejak 2003. Patung setinggi 12 meter dari tanah tersebut dibuat menggunakan perunggu seberat 4 ton oleh seniman asal Bandung, Jawa Barat, yakni Edi Sunaryo.
Dudy mengatakan, biaya pemindahan patung tersebut termasuk dalam pengembangan TOD Dukuh Atas. Menurutnya, proyek tersebut akan didanai dengan skema kerja sama pemerintah daerah dan badan usaha.
Dia menjelaskan pembangunan kawasan tersebut akan membuat lima moda transportasi umum terhubung dengan kawasan Dukuh Atas. Transportasi umum yang dimaksud adalah busway, mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), kereta commuter, dan kereta bandara.
Dudy belum mengumumkan biaya investasi yang ditelan proyek pengembangan TOD Dukuh Atas. Dia menilai fasilitas tersebut akan meningkatkan mobilitas masyarakat Jakarta hingga ke ujung Jabodetabek, seperti Rangkasbitung, Cikarang, dan Bogor.
"Kawasan tersebut sudah didesain sedemikian rupa Pemerintah Provinsi Jakarta sehingga masyarakat dalam melakukan mobilitasnya bisa mudah berpindah dari satu moda ke moda lain," katanya.
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta nomor 107 tahun 2020, TOD Dukuh Atas memiliki luas 146 hektare, berdiri di atas Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat, dan Kecamatan Setiabudi.
TOD Dukuh Atas resmi berdiri sejak 30 April 2019, sebagai kawasan TOD pertama di Indonesia. Sesuai namanya, kawasan ini menghubungkan tujuh jenis transportasi umum, mulai dari bus Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), KRL commuter line, kereta bandara, bus dalam kota, hingga kelak Light Rail Transit (LRT) Jakarta serta LRT Jabodebek.
