Jelang Puncak HUT TNI, Prabowo Inspeksi Kekuatan Maritim AL
Presiden Prabowo Subianto melangsungkan inspeksi kekuatan maritim TNI Angkatan Laut (AL) dengan menaiki Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang sedang berlayar di Teluk Jakarta pada Kamis (2/10). KRI dr. Radjiman berangkat berlayar dari Komando Lintas Laut Militer (Kalinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Demontrasi kekuatan yang menampilkan puluhan kapal perang ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI pada 5 Oktober mendatang. Sebelum melangsungkan inspeksi, Prabowo sempat menyematkan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama dan kepada 18 Prajurit TNI.
Prabowo juga menyematkan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha diberikan ke satuan 71 Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan pemberian penghargaan ditujukan untuk menghargai jasa dan pengabdian para perwira selama menjalani kariernya di institusi militer terkait.
“Ada beberapa perwira yang kita beri kenaikan pangkat istimewa walapun mereka sudah pensiun. Sebagai pengakuan terhadap sumbanga-sumbangan yang telah mereka berikan kepada bangsa,” kata Prabowo, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (2/10).
Prabowo mengatakan, meski telah pensiun, para perwira tinggi tetap menunjukkan dedikasi dan pengabdian mereka untuk menjaga kehormatan serta kedaulatan bangsa Indonesia.
“Selama pengabdian mereka dalam dinas kemiliteran, mereka telah berbuat yang sangat berguna bahkan melebihi panggilan tugas. Untuk itu saya mendapat kehormatan hari ini memberi penghargaan tersebut,” ujarnya.
Dalam parade militernya kali ini, TNI AL mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passula) dan 51 unsur kapal perang yang dipimpin oleh KRI Brawijaya-320. Kapal perang dengan panjang 143 meter dan lebar 16,5 meter ini disebut-sebut sebagai kapal perang terbesar di Asia Tenggara.
Parade kapal perang terdiri dari berbagai jenis kapal antara lain 6 fregat, 10 korvet, 2 kapal selam serta 3 kapal Landing Ship Tank (LST) dan Landing Platform Dock (LPD). Selain itu juga terdapat 16 kapal cepat, 2 kapal ranjau, 6 kapal patroli, 4 kapal bantu hingga 2 kapal latih Taruna Akademi Angkatan Laut berupa KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.
Parade maritim ini juga diikuti kapal dari instansi lain seperti TNI Angkatan Darat, Badan Keamanan Laut, Basarnas, Korps Kepolisian Perairan dan Udara, Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran Kementerian Perhubungan. Selain itu turut serta perhimpunan kapal nelayan yang berlayar di belakang barisan kapal perang TNI AL.
TNI AL juga memamerkan kemampuan unit penerbangannya melalui kesatuan Penerbangan Angkatan laut (Penerbal). Mereka menampilkan berbagai jenis pesawat dan helikopter, serta teknologi pesawat nirawak atau drone. Sejumlah unit yang ditampilkan yakni pesawat ringan Bonanza dan Piper hingga pesawat angkut militer CN-235 dan Casa NC-212.
TNI AL juga menampilkan helikopter Bell-412 dan Panther dan tiga unit Unmanned Aerial Vehicle (UAV) berupa drone nirawak.
