Kemenkes Sebut Kasus ISPA hingga Covid-19 Meningkat, Ini Penyebabnya

Muhamad Fajar Riyandanu
17 Oktober 2025, 15:48
ispa, covid-19, lu
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan telah terjadi peningkatan tren kasus penyakit influenza maupun penyakit serupa influenza (ILI) di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Peningkatan serupa juga terjadi pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan peningkatan kasus serupa juga terjadi di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

Ia menjelaskan situasi peningkatan kasus ini didominasi oleh virus influenza tipe A. Gejala yang umumnya timbul yakni hidung tersumbat, bersin, batuk yang kadang disertai dengan sakit tenggorokan, demam dan nyeri tubuh.

Aji mengatakan kenaikan tren kasus influenza dan ILI saat ini karena adanya peralihan ke musim hujan dan kualitas udara yang buruk di beberapa kota di Indonesia.

"Ini karena pada saat itu suhu udara lebih rendah dan kelembapan tinggi sehingga membuat virus mudah bertahan, mereplikasi dan menyebar luas," kata Aji lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (17/10).

Kemenkes mengatakan, Jawa Barat menjadi daerah tertinggi ISPA dengan 1,78 juta kasus. Angka ini merupakan kalkulasi sejak awal tahun hingga 11 Oktober. Periode serupa juga mencacat terdapat 1,62 juta dan 1,34 juta kasus ISPA di Jawa Barat dan Jakarta.

Jawa Timur juga menjadi daerah dengan tingkat ILI tertinggi dengan 344 ribu kasus. Di susul oleh Jawa Tengah 174 ribu kasus, Jawa Barat 171 ribu kasus, dan Sumatera Utara dengan 145 ribu kasus.

Selain itu, Kemenkes juga melaporkan perkembangan situasi kasus Covid-19 dengan 425 konfirmasi terinfeksi sepanjang tahun ini. Ada tambahan 11 konfirmasi aktif di 8 provinsi pada pekan ke-40 atau 29 September 2025 sampai dengan 5 Oktober. Tiga provinsi dengan penambahan terbanyak ada di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Selanjutnya pada pekan ke-41 atau 4 - 11 Oktober, terdapat 11 kasus positif dari 525 pemeriksaan Covid-19. Varian dominan di Indonesia adalah XFG (57%), LF.7 (29%), XFG 3.4.3 (14%) di bulan Agustus.

Varian dominan Covid-19 yang ada di Indonesia saat ini termasuk dalam kategori varian dengan risiko rendah. Kemenkes mengatakan kasus konfirmasi Covid-19 belum bisa dikatakan menurun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...