Menteri Bahlil Target Lelang Konstruksi Kilang Blok Masela Dimulai 2026
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan pembangunan kilang di Blok Masela oleh Inpex Masela Ltd secepatnya dimulai pada tahun depan. Namun Bahlil belum mengumumkan kapan proses konstruksi kilang tersebut akan rampung.
Untuk diketahui, konstruksi Proyek LNG Abadi di Blok Masela masih dalam tahap perancangan atau Front-End Engineering and Design. Setidaknya ada empat paket perancangan yang sedang dikerjakan, yani Onshore LNG, kapal terapung tempat produksi migas, pipa gas untuk ekspor, dan Subsea Umbilicals, Risers, and Flowlines.
"Proses keputusan akhir investasi proyek tersebut sudah mulai jalan. Kemungkinan kami tender rekayasa proyek, pengadaan alat produksi, dan konstruksi kilang pada 2026," kata Bahlil di Media Center Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/10).
Bahlil mencatat kapasitas lifting minyak bumi telah mencapai 607.000 barel per hari pada bulan ini. Menurutnya, pengoperasian kilang Blok Masela akan meningkatkan kapasitas produksi minyak bumi hingga 1 juta barel per hari.
Di sisi lain, Bahlil memaparkan jumlah produksi minyak sudah melampaui target tahun ini sejumlah 605.000 per hari. Bahlil menyebut pemerintah saat ini sedang mendorong tambahan lifting didapatkan dari produksi sumur masyarakat. Menurutnya hal tersebut mendorong naiknya pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan naiknya lifting minyak nasional.
Kementerian ESDM dan Komisi XII DPR sebelumnya telah menyepakati penetapan target lifting migas Indonesia pada 2026 sebanyak 1.594 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Terdiri atas target lifting minyak sebesar 610 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 974,8 ribu boepd.
Bahlil mengatakan penetapan target ini melihat perkembangan kinerja lifting migas tahun ini. “Karena di 2025 kita canangkan 605 ribu bph (minyak) Insya Allah tercapai, sekalipun sekarang ada beberapa gangguan pipa dan kebakaran tapi kami sedang melakukan percepatan,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR pada Rabu (27/8).
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta agar keputusan akhir investasi (FID) proyek Blok Masela dapat diselesaikan pada 2026 atau maju dari target awal yang dipatok 2027.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan percepatan FID dimungkinkan karena melihat progres pembangunan elemen-elemen proyek Blok Masela.
“Tahun ini kan OLNG ditargetkan 40%, SURF mencapai 80%, ekspor pipa gas 80%, jadi kami percepat targetnya sehingga tahun depan bisa selesai (pengerjaannya) lalu FID,” kata Djoko saat ditemui di Jakarta pada (9/4).
