AHY Kenang Masa Suram Usai Wafatnya Ani Yudhoyono, Cikeas ‘Gelap’ Dua Tahun

Ade Rosman
4 November 2025, 09:12
AHY
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (keempat kanan) bersiap mengikuti upacara militer pelepasan jenazah almarhumah Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6/2019).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan saat di mana sang ibunda, Ani Yudhoyono meninggal dunia pada 2019 lalu. Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan suasana kediamannya di Cikeas seakan terasa suram. 

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan meninggalnya Ani tersebut memberikan pukulan berat bagi seluruh keluarganya, terutama sang ayah, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

AHY menceritakan kisah kondisi itu saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran buku "The Mentor: 9 Purnama di Sisi SBY" karya Merry Riana, di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin (3/11) malam. 

Healing after a great loss. Kami menjadi saksi dua tahun gelap, Cikeas gelap, seperti hilang auranya. Dulu menjadi salah satu pusat kekuatan politik di Indonesia,” kata AHY.

AHY menggambarkan, Cikeas merupakan salah satu tempat pengambilan kebijakan penting selama satu dekade SBY menjabat sebagai Presiden. Kala itu, ia mengaku kondisi SBY sangat terpukul atas berpulangnya Ani. 

“Dua tahun itu gelap rasanya. Kami semua terpukul, tapi lebih sedih ketika melihat seorang tokoh besar seperti Pak SBY yang begitu terpukul,” kata dia.

Namun, di masa-masa itu, AHY menyaksikan sang ayahanda perlahan bangkit melewati masa-masa terpuruknya.

AHY mengatakan, sang ayah mulai mendalami dunia seni dan mengembangkan kreativitas: melukis; pencipta puisi; penulis lagu; hingga mendirikan klub bola voli Lavani. 

“Tuhan kembali menuntun, dan beliau pas untuk menata hati, melalui itu semua, dan bukan hanya bisa melewati masa-masa sedih, dan bukan hanya bangkit, beliau bisa berlakukan transformasi yang tidak banyak dilakukan, yang tidak banyak bisa dilakukan oleh orang lain,” Kata AHY. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...