Perkuat Tata Kelola Data, Pramono Luncurkan Portal Satu Data Jakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi meluncurkan Portal Satu Data Jakarta di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Selasa (11/11). Peluncuran ini menjadi tonggak penting bagi Pemprov DKI Jakarta dalam upaya memperkuat tata kelola data pemerintahan daerah, mempercepat penerapan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy), dan menjawab tantangan pembangunan kota yang semakin kompleks.
Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menekankan pentingnya data sebagai dasar pengambilan keputusan yang presisi. “Bangsa ini akan maju bila data dimanfaatkan dengan benar. Karena bagaimanapun, inilah kata kunci untuk Jakarta untuk menjadi kota yang lebih baik,” ujarnya.
Pramono menambahkan, di tengah pertumbuhan pesat Jakarta, kebijakan publik tidak boleh didasarkan pada asumsi, melainkan pada fakta dan data yang akurat. Ia menegaskan bahwa data bukan sekadar kumpulan angka, tetapi fondasi utama dalam pengambilan keputusan yang berdampak bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov DKI Jakarta, Budi Awaluddin menjelaskan, sistem Satu Data Jakarta telah sepenuhnya selaras dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
“Sebagai wujud nyata dari keselarasan ini, data dari portal kita telah terintegrasi secara penuh dan secara rutin dialirkan ke portal Satu Data Indonesia Nasional yang dikelola oleh Bappenas. Ini adalah bukti bahwa kita tidak hanya patuh, tetapi juga mampu beroperasi dalam sebuah ekosistem nasional,” tuturnya.
Satu Data Jakarta juga telah selaras dengan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2022 tentang Tahapan Penyelenggaraan Penyelenggara, serta Forum Satu Data Tingkat Provinsi, yang menjadi landasan operasional penyelenggaraan Satu Data di Jakarta sejak 2023, serta Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.785 Tahun 2024 tentang Daftar Data Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025.
Hingga kini, Portal Satu Data Jakarta telah menyajikan 4.795 dataset yang berasal dari 53 organisasi yang terdiri atas 51 perangkat daerah dan dua lembaga lainnya serta mencakup sekitar 30 topik strategis mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, hingga lingkungan.
Pada peresmian kali ini, Portal Satu Data Jakarta hadir dengan wajah baru melalui tiga pembaruan utama yang berfokus pada pengalaman pengguna. Pertama, menu visualisasi data interaktif berbasis insight yang menyajikan data mentah menjadi informasi siap pakai.
Kedua, pencarian semantik berbasis AI yang memudahkan pengguna menemukan dataset relevan hanya dengan mengetik pertanyaan dalam bahasa sehari-hari. Ketiga, tampilan portal yang lebih atraktif, menampilkan ikon Bang Jaki sebagai personifikasi Jakarta dan Po’Tata sebagai representasi Portal Satu Data Jakarta.
Selain menghadirkan inovasi digital, Pemprov DKI Jakarta turut memperkuat kolaborasi lintas lembaga. Dinas Kominfotik menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dalam survei tematik seperti Satu Data Kelurahan dan Satu Data RW untuk memperbarui profil sosial, ekonomi, dan lingkungan di seluruh wilayah kota.
Survei yang melibatkan 168 surveyor ini berlangsung sejak 17 Oktober hingga 17 November 2025 dan akan merilis hasil akhirnya pada Desember mendatang.
Melalui kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Pemprov DKI Jakarta juga memastikan keamanan dan perlindungan data publik. “Langkah strategis ini menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan transformasi digital Jakarta. Kami ingin memastikan tata kelola data berjalan selaras dengan prinsip keterbukaan, keamanan, dan kolaborasi lintas lembaga,” ujar Budi.
Data untuk Efektivitas Kebijakan Daerah
Gubernur Pramono menekankan pentingnya data dalam menjaga efektivitas kebijakan daerah. Ia mencontohkan, saat dana bagi hasil Jakarta dipotong Rp15 triliun, keputusan Pemprov DKI Jakarta tetap berpijak pada data yang akurat dan berdampak.
“Dalam kondisi itu, kami pastikan tiga hal tidak boleh dikurangi: KJP, KJMU, dan TPP ASN. Semua keputusan diambil berdasarkan data yang akurat,” ungkap Pramono.
Menurutnya, Portal Satu Data Jakarta akan menjadi alat ukur utama dalam menilai kemajuan kota. Pramono juga menilai, kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, BPS, dan BSSN merupakan langkah strategis untuk memperkuat keandalan data dan keamanan sistem pemerintahan digital.
Peluncuran Portal Satu Data diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan dan penyajian data publik. “Pemprov DKI Jakarta membuka peluang kerja sama dengan berbagai daerah untuk berbagi pengalaman dan sistem pengelolaan data digital,” pungkas Pramono.


