Prabowo dan PM Australia Sepakati Perjanjian Baru Pertahanan dan Keamanan

Muhamad Fajar Riyandanu
12 November 2025, 13:49
prabowo, australia, pertahanan
Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat konferensi pers di Sydney, Australia, Rabu (12/11). Foto: YouTube Sekretariat Presiden
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyepakati perjanjian penguatan kerja sama pertahanan. Melalui perjanjian baru ini, Australia dan Indonesia sepakat untuk memperkuat mekanisme konsultasi di tingkat pemimpin dan menteri terkait isu-isu keamanan kawasan.

Kedua negara juga berkomitmen mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan keamanan yang saling menguntungkan, termasuk peningkatan kapasitas dan pertukaran informasi strategis.

Prabowo mengatakan perjanjian ini merupakan komitmen antara Indonesia dan Australia dalam menjaga stabilitas kawasan dan keamanan bersama.

"Sebagai mitra dan tetangga yang berdekatan, kami bertekad menjaga hubungan terbaik demi memperkuat dan menjamin keamanan bagi kedua negara," kata Prabowo dalam keterangan pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (12/11).

Ia mengatakan, urgensi menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Australia sebagai dua negara yang berbatasan langsung di kawasan Indo-Pasifik. Prabowo menyebut, kerja sama yang erat menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan keamanan bersama.

"Tetangga yang baik akan saling membantu di saat kesulitan. Dalam budaya Indonesia, kami memiliki pepatah 'ketika menghadapi keadaan darurat, yang pertama menolong kita adalah tetangga'," ujar Prabowo.

PM Australia Anthony Albanese menjelaskan kesepakatan teranyar ini merupakan lanjutkan kerja sama pertahanan yang telah ditandatangani pada tahun 2024 lalu.

Albanese mengatakan, apabila muncul ancaman terhadap keamanan salah satu atau kedua negara, Australia dan Indonesia akan melakukan konsultasi dan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat ditempuh nantinya.

"Kedua pihak akan berkonsultasi dan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama," kata Albanese dalam kesempatan serupa.

Albanese mengatakan, perjanjian pertahanan dan keamanan terbaru antara Indonesia dan Australia berakar pada kesepakatan yang pernah dibuat antara pemerintahan Paul John Keating dan Presiden Soeharto tiga dekade lalu.

Kesepakatan kali ini juga sekaligus memperkuat Treaty of Lombok tahun 2006 yang menegaskan komitmen kedua negara untuk saling menghormati keutuhan wilayah dan kedaulatan negara masing-masing.

"Perjanjian ini juga akan memperkuat Treaty of Lombok tahun 2006 yang antara lain, menegaskan kembali penghormatan terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Indonesia," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...