Marak Fenomena Masyarakat Pilih Lapor Damkar, Wakapolri Akui Polisi Lambat
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa kepolisian lambat merespons laporan masyarakat. Dedi juga mengakui adanya fenomena masyarakat yang lebih pilih melapor ke pemadam kebakaran (damkar) dibanding polisi.
Hal itu disampaikan Dedi saat rapat bersama dengan Komisi III DPR, Wakil Kejaksaan Agung dan Kepala Badan Pengawas MA di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/11).
“Saat ini masyarakat lebih mudah melaporkan segala sesuatu ke Damkar, karena Damkar quick response-nya cepat,” kata Dedi saat rapat.
Dia mengatakan, Polri tengah berupaya membenahi hal ini melalui layanan publik berbasis digital yakni 110.
Dedi juga mengakui, di bidang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) respons Polri dalam melayani laporan masyarakat masih di bawah standar. Oleh sebab itu, dia berjanji akan memperbaiki situasi ini.
“Quick response time standar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu di bawah 10 menit, kami masih di atas 10 menit. ini juga harus kami perbaiki,” kata Dedi.
Dedi berpandangan, pelayanan publik ini menjadi hal yang paling fundamental bagi institusi Polri. Ia mengatakan, wajah kepolisian sangat dipengaruhi oleh pelayanan publik.
Dedi juga mengatakan, mayoritas masalah pelayanan publik berada di tingkat polsek hingga polda. Dia menjelaskan, 62% masalah kepolisian berada di polsek, polres, dan polda.
“Kalau ini bisa kita selesaikan, maka 62% permasalahan polisi bisa kita kami selesaikan,” kata Dedi.

