Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional Gelombang 3, Pendaftaran 15 Desember

Tia Dwitiani Komalasari
26 November 2025, 16:27
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan keterangan saat konfrensi pers terkait surat edaran tunjangan hari raya (THR) di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pembayaran THR ba
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nym.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan keterangan saat konfrensi pers terkait surat edaran tunjangan hari raya (THR) di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pembayaran THR bagi pekerja swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dilakukan maksimal tujuh hari sebelum Idul Fitri 1446 H, serta pemberian bonus hari raya (BHR) dengan besaran hingga 20 persen dari penghasilan rata-rata per bulan bagi pekerja mitra
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan membuka kembali pendaftaran Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi mulai 15 Desember 2025. Hal itu karena peserta program Magang Nasional belum mencapai target 100 ribu orang pada batch 1 dan 2.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan anggaran untuk Magang Nasional tahun 2025 telah dialokasikan penuh bagi 100 ribu peserta dalam satu tahun, mencakup Batch 1, Batch 2, dan Batch 3.

“Anggarannya sudah disiapkan untuk 100 ribu peserta. Hasil Batch 2 ini baru sekitar 62 ribu, sehingga masih ada kuota yang kosong dan kita lanjutkan ke Batch ke-3,” kata Yassierli di Jakarta, Rabu.

Ia menyebut pembukaan Magang Nasional Batch 3 melalui platform MagangHub akan ditargetkan berlangsung pada 15 Desember 2025, sementara perusahaan dan instansi pemerintah telah dapat mengajukan lowongan.

“Kita sudah mulai tahapan perusahaan untuk mengusulkan lowongan di tempat institusinya masing-masing,” ujarnya.

Hingga Batch 2, total hampir 80 ribu lulusan telah mengikuti program ini, terdiri atas sekitar 15 ribu peserta Batch 1 dan sekitar 62 ribu peserta Batch 2. Pemerintah menanggung uang saku setara upah minimum selama enam bulan masa magang.

Ia menambahkan antusiasme perusahaan dan lembaga pemerintah cukup tinggi dengan 4.669 perusahaan dan 47 kementerian/lembaga yang telah bergabung dan lebih dari 2.500 unit kerja yang menjadi lokasi pemagangan.

“Kami mengajak perusahaan yang belum ikut, termasuk yang lowongannya belum terpenuhi pada Batch 2, untuk kembali membuka kesempatan pada Batch 3,” ujarnya.

Program yang menjadi salah satu kebijakan prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu bertujuan menjembatani lulusan baru perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata dunia usaha dan industri, sekaligus memperkuat kesiapan tenaga kerja muda Indonesia memasuki pasar kerja.

Yassierli kemudian menjelaskan bahwa distribusi peserta magang ditargetkan merata di berbagai wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di Jakarta dan kota besar lainnya. Ia meminta para pencari magang mempertimbangkan peluang di daerah yang memiliki kebutuhan SDM tinggi namun peminat masih rendah.

 

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...