Buaya Mati dengan Perut Isi Sampah Plastik, KLH akan Tegur Pemda
Seekor buaya seberat 585 kg dari Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir yang ditangkap warga sekitar pada 1 November lalu mati pada Jumat (21/11). Petugas mengeluarkan isi perut buaya dan menemukan sejumlah sampah di dalamnya, bahkan tanpa sisa makanan.
Dalam perut buaya ditemukan 20 kantong plastik, karung goni, tutup minuman kemasan, pisau kecil dengan gagangnya, mata tombak, hingga tabung televisi lama.
Menurut Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular Kementerian Lingkungan Hidup, Agus Rusly, ini adalah bukti perlunya kebiasaan memilah dan membuang sampah pada tempat seharusnya.
“Kami ingatkan lagi pemerintah daerahnya, untuk bisa lebih memperhatikan sampah yang dihasilkan masyarakat. Supaya tidak membuang sampah di sungai seperti itu,” kata Agus kepada Katadata.co.id, di Jakarta, Rabu (26/11).
Tak hanya buaya, kasus serupa bisa menimpa hewan air lainnya. “Karena mereka tidak bisa membedakan mana makanan, mana plastik,” kata Agus.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Pemadaman Kabupaten Indragiri Hilir Junaidi menduga, benda-benda yang tidak bisa dicerna itu menjadi penyebab kematian buaya. Pasalnya, sejak ditangkap dan dirawat di penangkaran selama 20 hari, buaya bernama ‘Si Undan’ ini tidak mau makan.
Dari seluruh benda yang ditemukan utuh, tidak ada satupun tulang belulang hewan maupun manusia dalam perut Si Undan.
