Akses Darat ke Aceh Tamiang Pulih, Distribusi Logistik Korban Banjir Dikebut
Pemerintah mengatakan, akses darat menuju Aceh Tamiang di Provinsi Aceh kini telah pulih setelah sempat terputus akibat bencana banjir dan longsor. Dengan terbukanya akses, seluruh truk bantuan dari Medan, Sumatra Utara dapat melaju menuju Aceh Tamiang.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan jalur darat tersebut sudah kembali tersambung sejak Selasa (2/12). Perjalanan darat diperkirakan memakan waktu sekitar tiga jam.
“Jalur darat yang sebelumnya terputus sudah tersambung pada 2 Desember,” kata Teddy dalam konferensi pers di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu (3/12).
Teddy mengatakan, dirinya telah berkomunikasi dengan Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi hari ini. Teddy mengatakan, berdasarkan laporan Bupati Aceh Tamiang, bantuan yang tiba telah diturunkan dari truk.
“Alhamdullilah jalur darat sudah tersambung. Sebelum tanggal 2 Desember, jalur darat terputus dan logistik tetap disalurkan melalui udara dan laut,” ujarnya.
Teddy menjelaskan, wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang tersebar di 12 kecamatan yang mencakup sekitar 261 desa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno mengatakan, sejumlah daerah yang sebelumnya terisolasi telah mulai menerima bantuan lewat uadara.
TNI Angkatan Udara telah menjatuhkan logistik menggunakan pesawat angkut CN-295, A-2904, dan C-130J Super Hercules. Selain pengiriman logistik melalui udara, distribusi bantuan juga disalurkan lewat jalur laut menggunakan kapal angkut TNI.
“Instansi lain juga mendirikan posko logistik, posko kesehatan, dan dapur lapangan di lokasi yang dibutuhkan,” kata Pratikno pada kesempatan yang sama.
Pemerintah telah menerjunkan pesawat angkut A400M untuk mobilisasi logistik dalam skala besar. Selain itu, lebih dari 50 helikopter milik TNI, Polri, dan BNPB juga dikerahkan untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi akibat bencana.
