Kejagung Mulai Bergerak Cari Dugaan Perusakan Hutan di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Anang Suprianta mengatakan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mulai menyisir dampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Anang mengatakan, Satgas PKH menelusuri dugaan adanya perusahan alam sehingga mengakibatkan banjir dan longsor yang terjadi di tiga provinsi tersebut.
“Tim Satgas PKH juga sudah bergerak, mendatangi beberapa lokasi yang diduga ada perbuatan-perbuatan merusak lingkungan hidup,” kata Anang di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/12).
Anang mengatakan, Satgas PKH saat ini tengah menyusuri kawasan hutan di tiga provinsi tersebut. Nantinya, dari hasil penelusuran akan dilakukan pengembangan lebih lanjut.
“Ini khusus terkait dengan kawasan hutan ini yang rusak, apakah di situ ada tambang atau apa, sedang didalami,” kata dia.
Anang belum dapat menjelaskan lebih detail karena Satgas PKH baru diberangkatkan. Namun ia memastikan Kejaksaan Agung akan menyiapkan langkah hukum jika ditemukan bukti tindak pidana.
“Tapi kami tidak bisa serta merta, harus mendalami dulu,” katanya.
Terjunnya Satgas PKH ini menyusul adanya gelondongan kayu yang ikut hanyut dalam peristiwa bajir di Sumatera sepekan kebelakang. Potongannya yang rapi memunculkan dugaan kayu tersebut hasil pembalakan liar.
“Yang jelas terkait dengan peristiwa terjadinya kerusaknya hutan, nanti masuk ke sana," katanya.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (5/12) lebih dari 10 ribu rumah rusak akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. BNPB melaporkan 10,9 ribu rumah rusak akibat bencana.
Selain itu, hingga hari ini dikabarkan 536 fasilitas umum rusak, kemudian kerusakan lainnya yang mengalami kerusakan yakni rumah ibadah (185), fasilitas kesehatan (25), gedung/kantor (115), fasilitas pendidikan (326), dan jembatan (295). 51 kabupaten terdampak bencana ini.
Mengacu pada laporan BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Sumatera mencapai 836, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat (5/12) pagi. Sebanyak 509 orang masih hilang.
Satgas PKH merupakan tim lintas sektor yang melibatkan kementerian dan aparat penegak hukum.

