Sepekan Usai Banjir Bandang di Kabupaten Agam, Korban Meninggal Terus Bertambah

Karunia Putri
6 Desember 2025, 21:10
Sebuah mobil dan sejumlah hunian mengalami kerusakan akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Foto: Wahyu Dwi Jayanto/Katadata
Katadata
Sebuah mobil dan sejumlah hunian mengalami kerusakan akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Foto: Wahyu Dwi Jayanto/Katadata
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Jumlah korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatra Barat terus bertambah. Hari ini, tim Search and Rescue Unit (SRU) Gabungan melaporkan ditemukannya lima jenazah korban banjir besar atau galodo di Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, Sumbar, Sabtu (6/12). 

Temuan itu membuat jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di Kecamatan Palembayan bertambah menjadi 122 orang, sementara 49 lainnya masih dinyatakan hilang.

“Pagi ini, sekitar pukul 10.50 WIB, ditemukan satu jenazah perempuan dewasa. Identitasnya belum bisa dipastikan karena masih proses identifikasi,” ujar seorang anggota tim yang bernama Fanni ketika ditemui di lokasi penemuan jenazah, Salareh Aia, Palembayan, Sumatera Barat, Sabtu (6/12).

Tak lama setelah itu, di waktu yang hampir bersamaan, tim kembali menemukan jenazah laki-laki dewasa di Jorong Sawa Lawe. Menjelang sore, sekitar pukul 15.40, tiga jenazah lain ditemukan sekaligus, yaitu dua laki-laki dewasa dan satu anak-anak.

Sebuah mobil melintasi bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Foto: Wahyu Dwi Jayanto/Katadata
Sebuah mobil melintasi bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Foto: Wahyu Dwi Jayanto/Katadata (Katadata)

Fanni mengatakan, kelima jenazah ditemukan di aliran air. Satu jenazah ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi pertama, sementara tiga lainnya ditemukan di seberang titik penemuan awal. Tim belum bisa memastikan apakah para korban memiliki hubungan keluarga karena kondisi jenazah sudah sulit dikenali.

“Maaf, jenazahnya sudah tidak bisa dikenali,” kata Fanni.

Ia mengatakan, pencarian dihentikan sementara pada sore hari karena curah hujan terus meningkat dan membahayakan keselamatan anggota tim. 

“Saya harus memastikan keselamatan anggota-anggota saya. Pencarian kami hentikan sementara hari ini dan akan dilanjutkan besok,” ujar dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...