Ferry Irwandi: Kolaborasi dengan TNI–Polri Jangkau Bantuan ke Daerah Terisolasi

Image title
7 Desember 2025, 09:41
Sejumlah warga korban banjir mengangkut bantuan yang diterima dari dermawan di tempat pengungsian Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berbagai bantuan dari mahasiswa dan para dermawan mulai berdatangan seperti pakaian
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Sejumlah warga korban banjir mengangkut bantuan yang diterima dari dermawan di tempat pengungsian Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berbagai bantuan dari mahasiswa dan para dermawan mulai berdatangan seperti pakaian layak pakai, sembako, dan makanan siap saji mulai berdatangan untuk korban terdampak bencana hidrometeorologi di kabupaten setempat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Upaya penyaluran bantuan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus berlangsung intensif. 

Kreator konten Ferry Irwandi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor mulai dari relawan, NGO, hingga pemerintah melalui aparat negara menjadi faktor utama yang membuat distribusi logistik dapat menjangkau wilayah paling terpencil.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui video yang diunggah Ferry Irwandi dari Bandara Kualanamu sebelum bertolak ke Sumatera Barat. Ferry menekankan bahwa seluruh capaian di lapangan merupakan hasil kerja bersama.

“Semua hal baik yang kalian lihat, semua hal positif itu tak lepas dari kolaborasi semua pihak,” katanya, dikutip Sabtu (6/12).

Ferry mengakui bahwa pemerintah melalui aparat TNI–Polri memberikan dukungan besar yang mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan.

“Dan juga pemerintah melalui TNI dan Polri. Baik kepolisian dan TNI sangat-sangat membantu penyaluran donasi ini ke teman-teman,” ujarnya.

Ia menyebut banyak kawasan terdampak berada di daerah terisolasi sehingga membutuhkan dukungan aparat.

“Akan ke daerah terpencil dan terisolasi, dari mulai mereka bantu buka jalur, mereka bantu distribusi, apalagi masalah transportasi,” tuturnya.

Bantuan Logistik 5–10 Ton Tak Mungkin Tersalurkan Tanpa Aparat

Ferry menegaskan bahwa volume logistik yang besar tidak akan mungkin didistribusikan secara cepat tanpa dukungan aparat negara.

“Barang itu 5 ton lebih, 5,2 ton, bahkan 8 ton, dan bahkan mungkin 10 ton. Itu tidak akan didistribusikan dengan cepat kalau kita nggak ada bantuan dari kepolisian, saat kita kesulitan mencari pesawat untuk datang ke sini.”

Ia menggarisbawahi peran TNI dalam membuka akses udara ke wilayah yang sama sekali tidak dapat ditembus jalur darat.

“Kita nggak akan bisa mencapai Gayo, Takengon, tanpa bantuan TNI—TNI AD dan TNI AU—dengan helikopter dan pesawat Hercules,” kata Ferry.

Ia juga menilai personel TNI–Polri yang bekerja di lapangan layak mendapatkan dukungan lebih besar dari negara.

“Mereka deserve untuk mendapatkan insentif lebih dan perlindungan sosial. Semoga manpower-nya ditambah dan bisa lebih banyak anggota atau prajurit yang datang ke tiga provinsi ini.”

Ferry memuji kuatnya solidaritas publik yang ia lihat selama bekerja di lapangan. “Teman-teman mahasiswa, netizen, semua yang sudah bersatu padu berkontribusi. Makanya gue bilang di sini, yang gue temukan adalah kita bisa bersatu.”

Ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan menembus sekat sosial apa pun.“Apa pun latar belakang kita, bagaimana pun dikotomi di antara kita, apa pun warna seragam kita, demi misi kemanusiaan.”

Kolaborasi di lapangan, menurut Ferry, berjalan secara cepat dan efisien. “Dan semua itu berkolaborasi taktis, tanpa birokrasi yang ribet. Semuanya saling jaga, semuanya saling bantu.”

Ia menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut. “Nggak gue tambah-tambahin, nggak gue kurang-kurangin. Semoga lebih banyak lagi korban yang bisa kita bantu meringankan beban.”

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...