Kemenkes Terjunkan Tenaga Kesehatan Cadangan di Aceh Utara
Kementerian Kesehatan sudah menerjunkan tenaga cadangan kesehatan (TCK) di sejumlah wilayah terdampak banjir di Aceh. Tim medis darurat (EMT) ini akan membantu mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat terdampak bencana.
Tercatat ada dua titik penempatan tim medis cadangan, khususnya di Aceh Utara. Pertama di Pos Pelayanan Kesehatan TCK EMT 1 Aceh Utara. Posko ini berlokasi di tepi pantai Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang.
Titik kedua di Pos Kesehatan Lapang. “Di kedua pos tersebut para tenaga medis melakukan pelayanan kesehatan terhadap warga terdampak bencana,” dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (17/12).
Di provinsi Aceh, kebutuhan tenaga kesehatan paling banyak adalah di Aceh Utara. Per Senin (15/12) kebutuhan tenaga medis di Aceh sebanyak 176 orang. Terdiri atas kebutuhan tenaga medis di RSUD sebanyak 13 orang; serta kebutuhan puskesmas dan posko 163 orang.
Kementerian Kesehatan juga mencatat, Pemda Aceh Utara masih membutuhkan 13 tenaga medis di RSUD Cut Meutia dan 40 tenaga medis di RSUD Muchtar Hasbi. Per 15 Desember, Kemenkes sudah menugaskan 11 tenaga medis di RSUD Cut Meutia dan 2 tenaga medis di Muchtar Hasbi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan mengirimkan sebanyak 600 tenaga kesehatan. Terdiri atas dokter, dokter spesialis, dokter koas, dan perawat. Para tenaga kesehatan itu akan dikirim ke daerah-daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Kita batch pertama akan memberangkatkan 600 orang. Sebanyak 450 orang sudah siap untuk diberangkatkan minggu ini. Diangkutnya pakai Hercules, Pak, di Halim," kata Budi Gunadi kepada Presiden RI Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).
Penambahan tenaga cadangan medis ke lokasi bencana merupakan perintah Prabowo saat rapat koordinasi di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada 7 Desember 2025.
