Profil Trump Class, Kapal Perang Baru AS dengan Rudal Hipersonik

Kamila Meilina
24 Desember 2025, 13:25
Donald Trump
BBC
Donald Trump
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana pengembangan kelas kapal perang baru yang diberi nama Trump Class Battleships, sebuah proyek ambisius yang diklaim akan menjadi tonggak baru kekuatan Angkatan Laut AS. Dua kapal perang pertama dari kelas ini direncanakan akan diproduksi di dalam negeri Amerika Serikat.

Trump mengatakan dirinya telah menyetujui rencana Angkatan Laut AS untuk memulai pembangunan dua kapal perang terbesar yang pernah dibuat. Pernyataan tersebut disampaikan melalui unggahan akun resmi Gedung Putih, @whitehouse.

“Saya telah menyetujui sebuah rencana bagi Angkatan Laut untuk memulai pembangunan dua kapal perang baru yang sangat besar, yang terbesar yang pernah kami bangun,” ujar Trump, demikian dikutip, Rabu (24/12).

Menurut Trump, kapal perang kelas baru ini dirancang untuk menjadi yang tercepat, terbesar, dan paling mematikan dalam sejarah armada laut AS. Program Trump Class diklaim sebagai bagian dari strategi memperkuat kemampuan militer sekaligus industri pertahanan domestik.

“Kapal-kapal ini lebih besar lagi, dan akan memiliki kekuatan hingga seratus kali lipat, daya gempur dan kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya. Tidak pernah ada kapal seperti ini,” katanya.

Dikutip dari CNN, kapal perang Trump Class akan dipersenjatai dengan rudal jelajah berkemampuan nuklir terbaru yang diluncurkan dari 12 sel peluncuran khusus di atas kapal. Rudal tersebut dirancang memiliki kecepatan hipersonik, yakni lebih dari lima kali kecepatan suara, serta kemampuan bermanuver untuk menghindari sistem pertahanan musuh.

Selain itu, kapal ini juga akan dibekali 128 sel peluncuran vertikal (Vertical Launch System/VLS) yang dapat digunakan untuk berbagai jenis persenjataan, termasuk rudal jelajah Tomahawk, rudal anti-kapal, hingga pencegat pertahanan rudal.

Spesifikasi Teknis USS Defiant (BBG-1)

Salah satu kapal yang disebut sebagai representasi awal Trump Class adalah USS Defiant (BBG-1). Kapal ini digambarkan sebagai kapal tempur rudal terpandu dengan bobot besar dan kemampuan serangan jarak jauh.

Secara teknis, USS Defiant memiliki displacement lebih dari 35.000 ton, jauh melampaui kapal perusak kelas Arleigh Burke yang saat ini menjadi tulang punggung armada AS, sebagaimana dilansir dari laman resmi Trump Class Ships. Bobot tersebut dirancang untuk memberikan stabilitas tinggi sekaligus kapasitas muatan persenjataan yang masif.

Dalam hal daya gempur, kapal ini dipersenjatai lebih dari 12 tabung peluncur rudal Conventional Prompt Strike (CPS) yang memungkinkan serangan hipersonik dengan kecepatan Mach 5 atau lebih. Untuk persenjataan tambahan, tersedia 128 sel VLS yang dapat membawa rudal konvensional hingga rudal jelajah berkemampuan nuklir SLCM-N.

USS Defiant juga dilengkapi baterai railgun berdaya 32 megajoule, yang berfungsi sebagai senjata kinetik utama dengan proyektil berkecepatan tinggi (High-Velocity Projectiles/HVP) untuk dukungan tembakan jarak jauh ke permukaan.

Meski Washington dinilai memiliki kemampuan teknologi untuk merancang kapal perang canggih, sejumlah pengamat menilai realisasi proyek ini tidak akan mudah. Profesor perang dan strategi di King’s College London, Alessio Patalano, menyoroti keterbatasan infrastruktur industri pertahanan AS.

“Apakah AS memiliki kapasitas galangan kapal dan tenaga kerja yang cukup untuk menerjemahkan armada emas yang hanya berupa visual menjadi armada yang benar-benar berlayar,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...