Giring PSI: Prabowo Gemoy Bakal Tarik Pemilih Muda
Anggota Dewan Pembina PSI Giring Ganesha menilai istilah ‘gemoy’ yang digunakan oleh pasangan Prabowo – Gibran bisa mengerek suara dari generasi muda. Ia menyampaikan, strategi ini tidak direncanakan sebelumnya.
“Itu organik ya. ‘Gemoy’ itu kan panggilan dari netizen,” kata Giring kepada wartawan di KPU, Jakarta, Senin (27/11).
Mantan vokalis band Nidji itu pernah mengatakan kepada Prabowo bahwa banyak sekali orang yang memanggil menteri pertahanan ini dengan sapaan ‘gemoy’. Namun Prabowo tidak tahu arti ‘gemoy’ dan Giring menjelaskan bahwa istilah ini berarti imut.
Giring juga tidak merasa penggunaan istilah ‘Gemoy’ akan mengalihkan pemilih muda dari hal-hal substansial seperti visi dan misi pasangan. Sebaliknya, hal ini bisa membuat mereka tertarik untuk memilih Prabowo dan Gibran.
“Dengan adanya gimik seperti itu anak muda jadi ingin tahu. Anak muda sangat terbuka dengan informasi, pasti akan mengecek visi-misi Pak Prabowo - Gibran,” katanya, “Saya rasa itu akan membuat orang ingin memilih Prabowo – Gibran.”
Ia tidak sepakat dengan Wakil Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman yang mengatakan bahwa persaingan politik lebih mengutamakan gimik. Menurut dia, ini hanya perbedaan sudut pandang.
“Anak muda yang membuat istilah itu. Maka, kehebatan TikTok yang bisa membuat istilah seperti itu,” katanya.
Sohibul mengatakan dalam acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (26/11) bahwa persaingan demokrasi kini lebih banyak gimik. Ia mencontohkan istilah ‘gemoy’ yang dipakai oleh Prabowo dan ‘politik santuy’ milik Ketua PSI Kaesang Pangarep.
"Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy. Saya tidak tahu apa itu gemoy, bib, santuy. Ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ujar Sohibul.
Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo - Gibran Rosan Roeslani membantah pihaknya hanya menjual gimik ‘Presiden Gemoy’ kepada publik. Menurut dia, kesan ‘gemoy’ yang muncul terhadap Prabowo bukanlah ide yang lahir dari tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden alias capres – cawapres Prabowo dan Gibran.
"Kan harus diingat, 'gemoy' yang sekarang menjadi perhatian para anak muda ini tumbuh secara organik. Bukan kami yang membuat ide 'gemoy'," kata Rosan, dikutip Senin (27/11).
Menurut Roslan, kesan ‘presiden gemoy’ hanya menjadi alat untuk menarik perhatian para pemilih muda yang memang menjadi target utama TKN. Ketika perhatian pemilih mudah sudah didapatkan, maka pihaknya akan dengan mudah menawarkan program kerja Prabowo - Gibran kepada kaula muda.
"Untuk mengetahui lebih banyak program pak Prabowo dan mas Gibran yang sudah tertuang di Asta Cita itu, tentunya anak-anak muda harus kami tarik atensinya," ujar Rosan.