Mengintip Deretan Konglomerat Dalam Negeri di Proyek Pembangunan IKN
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dikebut oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Terakhir, progres pembangunan tahap pertama, yakni pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung IKN mencapai 52%, melampaui target yang ditetapkan sebesar 47%.
Mengutip keterangan resmi Kementerian Sekretariat Negara, Presiden mengatakan pemerintah tidak bisa membangun IKN secara mandiri. Oleh karena itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk ikut serta mendukung pembangunan IKN.
"Pemerintah tidak bisa sendiri, butuh peran dan kontribusi banyak pihak, termasuk utamanya para pengusaha, investor, dan CEO yang hadir di sini," kata Presiden dalam sambutannya dalam acara Kompas 100 CEO Forum yang digelar di kawasan IKN, Kamis (2/11).
Diketahui, pengusaha besar atau konglomerat dalam negeri memang didorong Jokowi untuk berinvestasi di IKN. Beberapa di antaranya sudah berkomitmen, dan sudah memulai pembangunan, meski baru dalam tahap groundbreaking.
Para Konglomerat yang Masuk ke IKN
Berikut ini beberapa konglomerat dalam negeri yang berkomitmen untuk investasi di IKN.
1. Sugianto Kusuma (Agung Sedayu Group)
Agung Sedayu Group yang dipimpin oleh Sugianto Kusuma atau Aguan merupakan salah satu konsorsiun yang menanamkan modal sebesar Rp 20 triliun di IKN. Konsorsium yang dipimpin oleh Aguan akan membangun mix used development, berupa mall, hotel, dan perkantoran.
Sebagai informasi, konsorsium yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group ini beranggotakan Salim Group, Sinar Mas Group, Pulau Intan, Grup Djarum dan Wings Group. Kemudian, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, dan Grup Astra.
2. Keluarga Ciputra (Ciputra Group)
Ciputra Group akan membangun kawasan terpadu yang terdiri dari perumahan, hotel, lapangan golf, taman, dan sarana MICE atau meeting, incentive, conference, exhibiton. Pembangunan proyek Ciputra Group di IKN ini diharapkan dimulai paling lambat pada kuartal IV-2024.
Keterlibatan Ciputra Group dalam pembangunan di IKN dinyatakan melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama antara PT Citra Kotabaru Nusantara di bawah Ciputra Group dengan PT Bina Karya selaku Badan Usaha Otorita IKN, pada 6 Juli 2023.
3. Anthony Salim (Salim Group)
Salim Group yang dipimpin oleh Anthony Salim merupakan salah satu dari anggota konsorsium yang berinvestasi di IKN. Konsorisum ini diketuai oleh Agung Sedayu Group.
Anthoni Salim, merupakan tokoh kunci dari Grup Salim, konglomerasi yang menjadi induk dari beberapa perusahaan besar dalam negeri, seperti Indofood, Bogasari, dan Indomaret.
4. Sugianto Nagaria (Summarecon Group)
Summarecon Group menjadi salah satu raksasa properti dalam negeri yang berinvestasi di IKN. Namun, berbeda dibandingkan perusahaan properti lain yang membangun mix used development, konglomerasi yang dipimpin Sugianto Nagaria ini akan membangun rumah susun untuk ASN di IKN.
Mengutip Kompas.com, Summarecon akan membangun 6 tower dari total 66 tower rumah susun ASN di IKN. Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan, proyek rumah susun ini masih dalam tahap kajian studi kelayakan dan ditargetkan hasil review selesai pada September 2024.
Summarecon masuk dalam proyek pembangunan rumah susun di IKN melalui skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau public-private partnerships. Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P. Adhi mengatakan, pembangunan rumah susun ASN di IKN melalui skema KPBU dinilai cukup aman dan jelas.
"Kami yang membiayai dan membangun, untuk selajutnya pemerintah membayar untuk jangka waktu sepuluh tahun konsesi," kata Adrianto, dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/6).
5. Alexander Tedja (Pakuwon Group)
Pakuwon Group masuk ke IKN dengan proyek superblok, dimana pelaksanaan groundbreaking-nya telah dilaksanakan pada Rabu (1/11), yang dihadiri langsung oleh Jokowi.
Pembangunan proyek superblok yang bernama 'Pakuwon Nusantara' ini berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan nilai investasi Rp 5 triliun. Proyek tersebut berdiri di atas lahan seluas 7,2 hektare (ha) yang berlokasi di Kawasan Sumbu Kebangsaan dan tepat di depan Tugu Titik Nol.
Rencana pembangunan superblok di IKN terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan, apartemen, dan 3 hotel. Dengan menggandeng grup Marriott International, proyek Pakuwon Nusantara akan membangun Hotel Four Points by Sheraton. Selain itu, akan ada pusat perbelanjaan, hotel Tribute Portfolio by Marriott, hotel Westin dan ballroom.
6. Franky Widjaja (Sinar Mas Group)
Sinar Mas Group menjadi salah satu anggota konsorsium yang diketuai Agung Sedayu Group dalam proyek pembangunan mix used development di IKN, dengan total investasi Rp 20 triliun.
Selain itu, Sinar Mas juga menggandeng Samsung C&T Engineering & Construction Group untuk membanun smart city atau kota cerdas di IKN. Kerja sama ini ditunjukkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak pada Selasa (26/9), di Seoul, Korea Selatan.
Melalui MoU tersebut, Samsung dan Sinar Mas sepakat merancang kota cerdas di IKN, Bumi Serpong Dama (BSD), dan kota lain bertajuk Smart City Development.
Mengutip Bisnis.com, Samsung dan Sinar Mas juga akan berkolaborasi mengimplementasikan teknologi smart home, mengembangkan teknologi pembangunan infrastruktur perkotaan dan manajemen informasi, serta mengaplikasikan teknologi energi terbarukan.
7. Djoko Susanto (Grup Alfamart)
Alfamart akan merambah bisnis ritel di IKN melalui kesepakatan kerja sama antara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, dengan PT Bina Karya selaku Badan Usaha Otorita IKN. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pada Selasa (5/9).
Dalam kesepakatan tersebut, dijabarkan tiga bentuk kemitraan usaha ritel di IKN. Pertama, pembangunan, pengoperasian dan komersialisasi gudang pusat distribusi barang ke gerai-gerai.
Kedua, kemitraan usaha ritel dengan prinsip keterlibatan dengan masyarakat sekitar IKN dengan menggunakan brand lokal yang disebut Kerja sama Operasi Ekonomi Berbagi (KASOEBI). Ketiga, pemberdayaan UMKM lokal melalui penyediaan produk-produk di gerai dan kesempatan usaha mandiri melalui program tenant.
8. Dato Sri Tahir (Mayapada Group)
Konglomerasi yang dipimpin oleh Dato Sri Tahir ini siap menggelontorkan investasi Rp 500 miliar untuk membangun rumah sakit di IKN. Selain rumah sakit, Tahir berencana untuk membangun asrama untuk pekerja rumah sakit.
Groundbreaking proyek RS Mayapada Hospital Internasional telah diresmikan oleh Jokowi pada Rabu (1/11), dan dijadwalkan beroperasi pada paruh kedua 2024.
Dato Sri Tahir mengatakan, RS Hospital Internasional akan menjadi rumah sakit pertama yang dibangun dan beroperasi di IKN. Bahkan, rumah sakit ini juga digadang-gadang menjadi rumah sakit terbaik di Kalimantan.