Honda Recall Ribuan CR-V Akibat Kerusakan Komponen Tuas Transmisi
PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek (APM) mobil Honda, berencana menarik kembali (recall) 12.911 unit varian CR-V di Indonesia. Hal ini dilakukan seiring ditemukannya kerusakan komponen tuas transmisi atau shift knob button pada kendaraan.
Adapun dari 12.911 unit Honda CR-V yang ditarik dari konsumen merupakan model kendaraan keluaran tahun 2017–2018. "Sebagai tindak pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan pada komponen shift knob button yang menyebabkan tuas transmisi tidak bisa berpindah dari posisi P ke posisi lainnya," tulis manajemen Honda dalam keterangan resmi, Senin (7/7).
(Baca: Penjualan Mobil Murah pada Mei 2019 Turun 16,88%)
Honda mengimbau konsumen yang mobilnya teridentifikasi dapat menghubungi atau datang ke dealer resmi Honda terdekat untuk mendaftarkan kendaraannya. Hal ini dilakukan agar konsumen dapat segera dilakukan penggantian dengan komponen yang baru. Majamen mengatakan, proses penggantian komponen shift knob button akan dilakukan sekitar 1 jam, tanpa dikenakan biaya.
Perusahaan juga akan mengirimkan surat pemberitahuan langsung kepada para pemilik kendaraan yang teridentifikasi. Pemilik kendaraan juga dapat melakukan pengecekan sendiri untuk mengetahui apakah mobilnya termasuk kendaraan yang teridentifikasi program penggantian shift knob button dengan membuka link berikut: http://honda-indonesia.com.
Sepanjang Januari-Mei 2019, Honda mencatat penjualan sebanyak 51.524 unit. Angka ini menurun 31% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 67.598 unit. Honda saat ini menempati peringkat ke empat, dalam pasar otomotif nasional membuntuti Mitsubishi, Daihatsu dan Toyota. Adapun sepanjang lima bulan pertama 2019, total penjualan mobil domestik mencapai 422.038 unit.
(Baca: Hyundai Motor Bangun Basis Produksi di Indonesia 2021)
Sekertaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara memperkirakan industri otomotif diprediksi masih akan tumbuh dengan target penjualan di kisaran 1,1 juta unit mobil, atau tidak berbeda jauh dibandingkan capaian penjualan mobil 2018 sebesar 1,15 juta unit.
Pembangunan infrastruktur jalan dari barat hingga timur Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri. Kukuh mengatakan pembangunan infrastruktur jalan berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi serta penjualan kendaraan.
Sebab, dengan pembangunan yang merata diharapkan menyebabkan aktivitas ekonomi di daerah menggeliat, sehingga daya beli meningkat. "2019 prediksinya penjualan mobil baru akan mencapai 1,1 juta unit dengan target produksi 1,3 juta unit," ujarnya.