Jokowi Ingatkan Krisis Pangan, Mentan Klaim Persediaan Surplus
Presiden Joko Widodo mewaspadai peringatan Oragnisasi Pangan dan Pertanian atau FAO yang menyebutkan pandemi corona berpotensi menyebabkan krisis pangan dunia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin, stok pangan dalam negeri saat ini surplus.
Ia menjelaskan, persediaan 11 komoditas pangan seperti daging sapi, kerbau, ayam, serta telur cukup, bahkan surplus. Pihaknya pun akan berupaya untuk menjaga neraca pangan tersebut.
"Tantangan yang akan dihadapi adalah krisis pangan sesudah Covid-19. Oleh karena itu kami akan bekerja," kata dia di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (14/4).
Meski ada keterlambatan impor pangan, ia memastikan stok domestik mencukupi kebutuhan pangan nasional. Ini terutama didukung oleh kerja sama kementerian/lembaga dan mitra lainnya.
Dengan kondisi tersebut, ia berharap tidak ada masyarakat yang panik dan memborong bahan pangan maupun pedagang yang menimbun stok. "Jadi sampai Lebaran, stok dalam keadaan baik," ujar dia.
(Baca: Jokowi: Dampak Ekonomi dari Pandemi Corona Berlanjut hingga 2021)
Dalam acara tersebut, sejumlah daerah turut melaporkan stok pangannya. Dinas PKH Jabar melaporkan, wilayah Jawa Baarat surplus daging ayam sebanyak 137 ribu ton. Secara rinci, kebutuhan konsumsi daging ayam mencapai 175 ribu ton dengan ketersediaan 312 ribu ton.
Sementara, kebutuhan daging sapi mencapai 88.012 ton, tetapi ketersediaan di wilayah tersebut defisit. Meski demikian, wilayah Jawa Barat telah memenuhi pasokan daging sapi dari provinsi lain maupun impor.
Untuk kebutuhan telur ayam, Jawa Barat memerlukan 200 ribu ton untuk April-Juli 2020 dengan ketersediaan yang defisit. Namun, Jawa Barat akan mendapatkan pasokan telur dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.
Lalu untuk wilayah Lampung, total kebutuhan ayam mencapai 3.820 ton dengan ketersediaan 4.151 ton. dengan demikian stok ayam surplus 331 ton.
Stok daging sapi di wilayah tersebut juga surplus 4.125 ton dengan total kebutuhan 257 ton dan ketersediaan 4.382 ton. Selanjutnya, kebutuhan telur ayam mencapai 19.992 ton dan ketersediaan 22.530 ton, sehingga surplus 2.538 ton.
(Baca: Jokowi Tegur Pemda yang Belum Ubah Anggaran untuk Tangani Virus Corona)
Sebelumnya, Jokowi meminta para menteri menjaga ketersediaan bahan pokok di dalam negeri di tengah penyebaran wabah virus corona.
"Peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, pandemi Covid-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4).
Oleh sebab itu, presiden meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan para kepala daerah untuk menjaga ketersediaan bahan pokok. Jokowi tak ingin terjadi kelangkaan sehingga membuat harga pangan melonjak.
Selain itu, para kepala daerah juga harus membuat perkiraan atas ketersediaan bahan pokok ke depan, tak hanya melihat posisi saat ini.
"Mungkin panen yang ini baik, tapi panen pada penanaman bulan Agustus dan September nanti harus dilihat secara detail, sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi dari bahan pangan yang ada," kata Jokowi.