Tak Sebar Virus Corona, Keran Impor Buah dari Tiongkok Tetap Dibuka
Wabah virus corona membuat pemerintah mengambil langkah menghentikan impor produk-produk hewan dari Tiongkok. Namun, impor buah-buahan asal Negara Tembok Raksasa itu dipastikan tak akan terpengaruh lantaran virus tersebut diketahui hanya menempel pada manusia dan hewan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pemerintah tak akan menunda maupun mengkarantina buah impor dari Tiongkok. Namun, pemeriksaan intensif akan dilakukan terhadap buah-buahan impor tersebut.
"Mitigasinya dari bawah dari negara yang terkena suspect sudah mitigasi di situ," ujar Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2).
Namun jika dalam pemeriksaan terdapat buah-buahan yang terkena virus corona, Syahrul memastikan pemerintah akan menyetop impor tersebut.
(Baca: Cegah Penyebaran Corona, Impor Hewan Hidup Tiongkok Disetop Sementara)
Pemerintah memutuskan hanya menghentikan sementara impor hewan hidup dari Tiongkok. Keputusan tersebut diambil karena virus corona merupakan penyakit zoonosis yang penyebarannya melalui manusia dan hewan.
“Kebijakan pemerintah melarang impor live animal dari Tiongkok. Kalau ada yang sekarang dikirim ke Indonesia akan kami kembalikan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi gawat darurat global. Hingga Selasa (4/2), jumlah korban meninggal sudah mencapai 427 orang, mayoritas berasal dari Provinsi Hubei, Tiongkok.
(Baca: Jokowi Minta Para Menteri Hitung Dampak Virus Corona)
Sementara jumlah korban yang positif terinfeksi virus corona di provinsi tersebut mencapai 13.522 orang. Adapun, total korban terinfeksi di seluruh Tiongkok mencapi 20.438 orang.
Adapun, virus corona saat ini tak hanya mewabah di Tiongkok. Sudah ada 24 negara lain yang juga mengkonfirmasi keberadaan pasien positif virus corona.
Negara-negara tersebut, yakni Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia. Kemudian, Nepal, Prancis, Rusia, Singapura, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Berdasarkan data BPS, impor buah-buahan dari Tiongkok pada tahun lalu mencapai US$ 814,2 juta, naik 9,83% dibanding 2018 sebesar US$ 741,4 juta. Sementara impor sayur-sayuran mencapai US$ 588,4 juta atau meningkat 11,67% dibanding 2018.