Genjot Produksi Lokal, Kementan Perluas Sentra Produksi Bawang Putih
Kementerian Pertanian berencana memperluas sentra produksi bawang putih. Langkah ini bertujuan untuk mencapai target swasembada pada 2021.
Salah satu wilayah yang tengah dibidik menjadi sentra produksi yaitu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. "Kami meninjau ada 25 hektare yang ditanam untuk disiapkan menjadi benih. Ke depan, areal budidayanya akan dikembangkan lebih luas. Sukabumi ini sangat prospek untuk budidaya bawang putih,” kata Dirjen Hortikultura, Kementan, Suwandi, kemarin (25/4).
Pengembangan bawang putih di Sukabumi ini merupakan implementasi mengejar target swasembada di 2021. Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi bersama pelaku usaha yakni PT Agri Muda Indonesia mulai melakukan bawang putih.
(Baca: Kemendag Buka Keran Impor Bawang Putih untuk 7 Importir)
Selain itu, pemerintah juga mewajibkan importir bawang putih memproduksi 5% dari total pengajuan rekomendasi impor untuk menggenjot pasokan dalam negeri.
”Pada 2018 kami sudah menanam 11 ribu hektare, sedangkan tahun ini akan ada 20 sampai 30 ribu hektare, naik 2 sampai 3 kali lipat dari luas yang ada,” ujarnya.
Menurut Suwandi, untuk memenuhi konsumsi dalam negeri dibutuhkan 69 ribu hektare lahan dengan total kebutuhan bawang putih nasional 550 hingga 600 ribu ton per tahun. Saat ini seluruh produksi akan dijadikan benih dan ditargetkan sampai dengan 2021 luas penanaman akan mencapai 90 hingga 100 ribu hektare, dengan produktifitas 8,9 ton per hektare.
“Wilayah pertanaman sudah mencakup 110 kabupaten termasuk di Jawa Barat yaitu Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut dan Majalengka. Daerah- daerah ini agroklimatnya mendukung untuk pertanaman bawang putih,” ujarnya.
Direktur PT Agri Muda Indonesia, Arief Widia mengatakan penanaman bawang putih yang dilakukakanya menggunakan bibit Great Black Leaf (GBL). Bibit sebanyak 13 ton akan ditanam di lahan seluas 25 hektare.
“Awalnya, kami melakukan demplot dengan mendatangkan bibit dari Taiwan. Petani berhasil membuktikannya, sehingga usaha yang dilakukan tidak sia-sia," kata Arief.
(Baca: Pemerintah Patok Harga Eceran Bawang Putih Rp 38 Ribu per Kilogram)
Menurut Arief, dengan biaya produksi 90 juta per hektare, dapat menghasilkan panen mencapai 12 juta ton per hektare. Proses penanaman hingga panen memakan waktu selama empat bulan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dosen A. Karmana mengatakan, telah mengidentifikasi lahan di beberapa lokasi untuk pengembangan bawang putih di daerahnya. Pihaknya akan menetapkan target lahan yang sesuai dan berpotensi, berikut Calon Petani Calon Lahan (CPCL), serta fasilitasi sarana dan prasarana benih.
“Tentunya terlebih dulu melakukan melalui uji coba demplot di lapangan. Targetnya pengembangan 1.000 hektare bawang putih di Sukabumi, karena banyak lahan serupa. Sebagai tahap awal kami akan adopsi hasil dari sini,” ujarnya.
(Baca: Wajib Tanam Bawang Putih oleh Importir, Capai 5.500 Hektar)