Menteri PUPR Tepis Kabar Program Cetak Sawah di Atas Lahan Gambut
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengklarifikasi rencana pemerintah terkait pembukaan lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah. Menurutnya, lahan yang dipakai sebagai lumbung pangan tersebut tidak berada di atas lahan gambut.
Basuki mengatakan, lahan seluas 164.598 hektare tersebut memang merupakan areal persawahan dengan material tanah aluvial. Lahan ini berlokasi tepat di pinggir Sungai Barito
Dari luasan tersebut, Basuki mengatakan 85 ribu hektare lahan sudah ditanami secara tahunan. Sementara 75 ribu hektare sisanya, telah menyemak karena tak digunakan.
(Baca: Sawah di Atas Lahan Gambut Dinilai Berisiko Tinggi Gagal Panen)
Karenanya, pemerintah akan melakukan pembukaan lahan (land clearing) di lahan seluas 75 ribu hektare tersebut. “Jadi bukan cetak sawah lagi,” kata Basuki usai rapat terbatas melalui konferensi video, Jumat (29/5).
Dia juga menyebut pembuatan lumbung pangan di Kalimantan Tengah akan menggunakan pola investasi dengan Kementerian BUMN. Nantinya, pemerintah hanya menyiapkan prasarana yang meliputi perbaikan saluran irigasi, baik primer maupun sekunder.
“Bersama teknologi olah tanamnya, sehingga bisa menghasilkan produksi yang lebih baik,” kata Basuki.
Pemerintah sebelumnya juga telah menyiapkan bibit varietas Inbrida Padi Rawa (Inpara) untuk ditanam di lahan seluas 164.598 hektare di Kalimantan Tengah. Bibit tersebut dinilai tahan terhadap genangan air, sehingga mampu tumbuh di daerah rawa atau gambut.