Pemerintah Saling Lempar Penyelesaian Kisruh Mogok Pilot Garuda
Kisruh di tubuh PT Garuda Indonesia antara jajaran manajemen dan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) serta Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) tak kunjung selesai. Hingga kemarin, para pilot Garuda masih berkukuh akan mogok kerja bila tuntutan mereka tak terpenuhi.
Melihat situasi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan tidak tahu akan perkembangan terakhir di maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Dia merasa tugasnya sebagai mediator kedua pihak sudah usai.
Selanjutnya, proses penyelesaian ini ia lempar menjadi beban anggota gugus tugas yang memang sengaja dibentuk untuk membenahi masalah tersebut, yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Sudah kami selesaikan. Biar Menteri BUMN Rini Soemarno yang selesaikan,” kata kata Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (3/7).
Sebelumnya, Luhut menilai konflik yang terjadi antara manajemen Garuda dan para pilot sebagai persoalan komunikasi. Pada awal bulan lalu, dia masih optimistis konflik yang berbuntut ancaman mogok pilot dapat segera diselesaikan karena persoalan tak terlalu serius.
Dalam menyelesaikan maslah inilah dibentuk satuan tugas (satgas) untuk memediasi manajemen dan para pilot. Satgas dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Purbaya Yudhi Sadhewa. Adapun, anggotanya berasal dari Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kantor Staf Presiden.
“Dari Garuda dan asosiasi tidak kami ikutkan. Mereka akan minta pendapatnya, apa sih selisih mereka,” kata Luhut ketika itu. Harapannya, pada awal Juli saat ini sudah selesai. (Baca juga: Garuda Jamin Tidak Ada Mogok Pilot pada Puncak Mudik Lebaran)
Satgas sudah bekerja mengumpulkan berbagai aspirasi dari kedua belah pihak. Rekomendasi atas berbagai aspirasi itu akan disampaikan kepada Menteri BUMN untuk ditindaklanjuti.
Sebagaimana telah diberitakan Katadata.co.id, kisruh antara manajemen dan pilot Garuda terjadi sejak lama. Tuntutan mereka di antaranya yakni evaluasi terhadap kinerja keuangan dan struktur manajemen Garuda. (Baca: Luhut Anggap Ancaman Mogok Pilot Garuda Hanya Soal Komunikasi).
Para pekerja juga meminta salah satu direksi dicopot untuk merampingkan dan menghemat pengeluaran perusahaan. Selain itu, para pilot mengancam mogok kerja lantaran proses rekrutmen pilot Garuda dengan sistem kontrak dinilai membahayakan kondisi perusahaan.
Atas tuntutan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury dalam beberapa kesempatan menyatakan selalu bersedia melakukan komunikasi untuk menyampaikan kinerja Garuda. Namun, dia menyatakan perombakan direksi merupakan kewenangan pemegang saham.
Dia juga meminta agar para pilot tidak mengorbankan kepentingan masyarakat banyak. Oleh sebab itu, alih-alih mogok, Pahala akan meminta komunikasi seluruh pihak dilakukan terus menerus. “Tapi kami gembira membaca release bahwa mereka tidak aksi saat peak season," kata Pahala.