Kemenhub Minta Bus Pasang Lampu Ultraviolet untuk Bunuh Virus Corona
Kementerian Perhubungan meminta seluruh operator moda transportasi darat seperti bus memasang lampu pemancar ultra violet (UV) untuk membunuh virus corona Covid-19. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan penggunaan sinar tersebut telah dilakukan di negara lain untuk mencegah menyebarnya corona.
Selain memasang UV, ia juga meminta para operator kendaraan bermotor untuk memasang alat pengatur sirkulasi udara atau exhaust fan. Tak hanya itu itu angkutan juga perlu dilengkapi sekat pembatas antara pengemudi dan penumpang.
"Kami harapkan semua moda transportasi umum, termasuk kapal (ferry), secara bertahap pasang lampu UV," kata dia dalam sebuah webinar, Jumat (12/6).
(Baca: Kemenhub Longgarkan Pembatasan Transportasi Darat dalam Tiga Tahap)
Kemudian, para operator angkutan juga diminta untuk menyemprot disinfektan di bagian dalam dan gagang pintu angkutan secara berkala. Selain itu, ada sejumlah protokol kesehatan lainnya yang harus diterapkan seperti jaga jarak fisik. "Penumpang juga wajib menggunakan masker," ujar Budi.
Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan bahwa ancaman gelombang kedua pandemi covid-19 dalam tatanan kehidupan baru (new normal) masih ada. Namun dia meminta masyarakat tetap produktif dengan cara yang aman dari bahaya penularan.
"Sebagaimana pesan Presiden Jokowi, harus ada upaya agar tidak terjadi second wave," kata dia dalam sebuah webinar, Jumat (12/6).
Makanya Budi telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020 sebagai protokol kesehatan sektor transportasi. Selain itu, para eselon I di Kemenhub telah mengeluarkan petunjuk teknis penyelenggaraan setiap moda angkutan.
Melansir dari Healtheurope.eu, Profesor Ilmu Material, Fisika, dan Kimia dari Penn State University, Roman Engel-Herbert mengatakan bahwa dosis ultraviolet yang cukup dapat membunuh virus. Peneliti juga percaya bahwa sinar ungu dapat digunakan untuk membersihkan area umum seperti transportasi serta arena olahraga dari potensi penularan. "Tapi perlu LED yang memancarkan intensitas sinar secara tinggi, “ ujar Engel-Herbert.