Indonesia Urutan 10 Tujuan Wisata Favorit Turis Asia Pasifik
Hasil riset terbaru Twitter menunjukkan Indonesia masuk dalam 10 tempat tujuan utama wisata favorit. Riset ini berdasarkan pengguna Twitter di Kawasan Asia Pasifik. Twitter merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan masyarakat untuk menentukan tujuan liburan atau penelitian tentang rencana perjalanan.
Head of Research, Asia Pacific & Middle East and North Africa, Twitter, Martyn U'ren menyatakan 5 dari 10 tujuan teratas kunjungan pengguna Twitter di Asia Pasifik merupakan kawasan Asia. "Indonesia menempati peringkat ke-10 sebagai destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi," kata Martyn dalam keterangan resmi Twitter, Selasa (26/3).
Data hasil riset Twitter menyatakan Thailand berada pada peringkat pertama, diikuti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, dan Singapura. Setelah itu, Australia, Hong Kong, Inggris, dan Malaysia mengekor. Meski menempati nomor 10, Indonesia masih unggul dari Korea Selatan, Filipina, dan India dalam persepsi pengguna Twitter Asia Pasifik.
(Baca: Enam Langkah Pemerintah Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Indonesia)
Martyn mengungkapkan wisatawan yang mengunjungi Indonesia tertarik dengan tujuan yang kaya akan peninggalan sejarah dan warisan budaya, keamanan yang terjamin, serta mempunyai nilai yang tinggi. Riset menyorot lebih dari 53 persen turis mencari tempat tujuan yang nilai atributnya tinggi, 27 persen wisatawan juga mencari tujuan liburan yang punya peninggalan sejarah dan warisan budaya. Hanya 19 persen kunjungan yang mencari lokasi pantai yang bagus.
Twitter menjelaskan warisan budaya dan sumber daya alam Indonesia yang unik merupakan perpaduan yang diinginkan wisatawan mancanegara. Lima besar negara asal wisatawan ke Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, serta Korea Selatan. "Wilayah Indonesia memiliki potensi wisata sangat besar yang kini dapat diakses dengan mudah," ujarnya.
Indonesia juga memiliki potensi besar untuk wisatawan dari wilayah luar Asia Pasifik, seperti Inggris, AS, dan Eropa. Apalagi, kekayaan Tanah Air memiliki perdesaan indah, ragam warisan budaya, serta kehidupan malam yang menarik. Riset Twitter menunjukkan 19 persen wisatawan asal Inggris ingin berkunjung ke Indonesia, diikuti oleh Eropa sebesar 18 persen, dan AS mencapai 14 persen.
(Baca: Dukung Pariwisata Sulsel, Lampu Tenaga Surya Dipasang di Ribuan Titik)
Martyn menyarankan penyedia jasa pariwisata di Indonesia menggunakan Twitter untuk mendiskusikan perjalanan dan atraksi. Sebab, wisatawan senang melakukan percakapan terkait perjalanan di Twitter. Secara global, terdapat 354 juta cuitan tentang perjalanan liburan sepanjang tahun lalu.
Negara yang paling banyak mencuit adalah AS, Inggris, India, Indonesia, dan Kanada. Cuitan terkait liburan dan perjalanan memuncak pada 16 sampai 22 Desember 2018, tepat sebelum Natal, jumlahnya mencapai 9 juta cuitan. Cuitan terbanyak kedua terjadi pada 1 hingga 7 Juli 2018 sebanyak 8,6 juta kali.
Riset Twitter juga menyatakan 1 dari 4 wisatawan (26,1 persen) yang menggunakan Twitter terbuka terhadap inspirasi liburan. Selain itu, 21 persen turis pengguna Twitter menggunakan media sosial untuk memutuskan tujuan pariwisata selanjutnya. "Penyedia jasa pariwisata dapat berbicara lebih efektif kepada pengguna Twitter yang sudah reseptif terhadap informasi seputar perjalanan," kata Martyn.
(Baca: Sektor Wisata Halal Ditargetkan Tumbuh 30% pada 2019)
Dia menyebutkan penyedia jasa pariwisata harus memberikan pesan kepada konsumen yang lebih efisien dengan ulasan terkait destinasi. Contohnya, penggunaan konten video pendek yang memiliki unsur humor, iklan yang dapat menciptakan kembali kampanye, serta konten aspiratif yang dapat menginspirasi para wisatawan pengguna Twitter.
Martyn melakukan riset bersama Research Analyst, Asia Pacific Twitter, Serena Tay. Riset ini melibatkan lebih dari 7.500 responden di 13 negara, termasuk enam negara di Asia Pasifik. Kajian ini menelaah tren wisata terpopuler di antara para pengguna Twitter.