Maret, Pemerintah Siapkan Terminal Penerbangan Murah di Soekarno-Hatta
Pemerintah akan membuka Terminal 2F Bandar Udara Soekarno-Hatta menjadi terminal penerbangan internasional berbiaya murah mulai Maret ini. Hal tersebut sebagai upaya pemerintah untuk mencapai target kunjungan turis asing sebesar 20 juta orang pada 2019.
"Terminal 2F akan jadi model percontohan terminal penerbangan internasional berbiaya murah," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Senin (4/3).
Anggaran pariwisata, menurut Arief, saat ini sangat minim. Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun ini saja biaya promosinya hanya dapat menjangkau 18 juta kunjungan wisatawan asing.
Dengan membuka terminal penerbangan internasional khusus LCC, pemerintah berharap dapat mendongkrak angka tersebut.
Untuk penambahan terminal penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC), Arief mengatakan, pihaknya akan menunggu pengajuan dari maskapai penerbangan atau pengelola bandara.
Indonesia sebelumnya belum memiliki terminal penerbangan internasional LCC. Selama ini target kunjungan turis asing masih mengandalkan penerbangan biaya mahal atau full service carrier (FSC).
Pertumbuhan FSC rata-rata setiap tahunnya hanya 5%. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan LCC yang mencapai lebih dari 20%. Peranan maskapai penerbangan untuk jalur masuk turis asing juga masih sangat tinggi, yaitu 63,7% sepanjang 2018. "Kita harus tarik banyak LCC," ujar Arief.
(Baca: Menteri Pariwisata Minta Maskapai Turunkan Tarif Tiket Pesawat)
Pelayanan yang lebih murah hingga 50% di terminal LCC tidak akan merugikan maskapai dan pengelola bandara. Arief mengatakan, ada substitusi pendapatan yang bisa dialihkan kepada sektor nonpenerbangan, seperti penjualan makanan dan minuman. Apalagi, LCC bakal mendatangkan lebih banyak pengunjung.
Kementerian Pariwisata juga akan bekerja dengan Singapore Tourism Board untuk menjadi hub pariwisata Indonesia. Banyak sekali kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air yang menggunakan Changi Airport, Singapura sebagai tempat transit.