Sempat Bangkrut di 2017, Pemilik Baru Toys R Us Siap Ekspansi Lagi

Happy Fajrian
16 Maret 2021, 13:43
toys r us, ritel, mainan, ekspansi
Katadata
Toko ritel Toys R Us.

Peritel mainan asal Amerika Serikat (AS) Toys R Us siap berekspansi lagi tahun ini setelah WHP Global mengakuisisi saham dan menjadi pengendali Tru Kids, perusahaan induk Toys R Us.

WHP didukung oleh komitmen permodalan sebesar US$ 350 juta (Rp 5 triliun, asumsi kurs Rp 14.400 per dolar) dari Oaktree Capital Management. Meski demikian tidak diketahui berapa nilai kesepakatan untuk mengambil alih kendali Tru Kids.

Toys R Us sempat mengajukan kebangkrutan pada 2017 dan menutup seluruh tokonya di kawasan Amerika Utara yang berjumlah lebih dari 700 toko. Toys R Us bangkit dari kebangkrutan setelah Tru Kids membeli hak kekayaan intelektual peritel mainan ini dari proses likuidasi pada 2018.

"Kami berada dalam bisnis merek, dan Toys R Us adalah satu-satunya merek mainan yang paling kredibel, tepercaya, dan dicintai di dunia," kata Yehuda Shmidman, chairman dan CEO WHP Global serta vice chairman Tru Kids, seperti dikutip CNN, Selasa (16/3).

Sama seperti peritel lainnya di seluruh dunia, Toys R Us juga terdampak pandemi Covid-19 yang membuat banyak pusat perbelanjaan yang merupakan lokasi utama mayoritas toko Toys R Us, tutup.

Dua toko yang dibuka Tru Kids setahun pasca akuisisi di 2018 untuk membangkitkan bisnis Toys R Us pun tutup permanen pada tahun lalu. Toys R Us pun memfokuskan seluruh penjualannya ke kanal digital melalui Amazon.

“Restrukturisasi berdampak besar pada perusahaan. Dan Covid-19, mudah-mudahan hanya terjadi sekali dalam satu abad. Tapi sekarang kami sudah melalui dua tantangan itu, dan langit adalah batasnya,” kata Shmidman.

Ke depannya, WHP akan mengelola bisnis Tru Kids global, dan menyiapkan ekspansinya. Toys R Us brand lainnya yang berada di bawah kendali Tru Kids, Babies R Us, memiliki lebih dari 900 toko di lebih dari 25 negara - di beberapa bagian Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Timur Tengah.

Bisnis ritel mainan Toys R Us diklaim masih menghasilkan penjualan lebih dari US$ 2 miliar (Rp 28,8 triliun) per tahun. Oleh karena itu WHP berencana membuka toko Toys R Us lagi di Amerika Utara. Toko tersebut bisa dalam berbagai format, flagships, pop-up, di bandara atau toko mini di dalam toko peritel lain.

Meski demikian WHP belum menetapkan target berapa jumlah toko yang akan dibuka di AS. “Ada begitu banyak mal yang akan hilang di masa depan, jadi kami tidak perlu ke sana,” kata Shmidman. “Tapi kami pastikan akan hadir di mal yang ramai pengunjung.”

Dengan begitu, Toys R Us benar-benar memiliki kesempatan tidak hanya untuk menangkap pengalaman berbelanja mainan yang orang dambakan, tetapi juga melayani di mana orang ingin berbelanja. “Hal ini akan sangat menarik pasca-Covid-19," kata Shmidman.

Menurut laporan Euromonitor, banyak peretail mainan menutup toko di AS dan pasar lain karena popularitas e-commerce makin berkembang. Mereka pun berekspansi ke pasar-pasar potensial di dunia, salah satunya Tiongkok, di mana toko mainan masih terus berkembang.

Pasalnya, masih banyak orang tua senang membawa anak-anak mereka ke toko fisik untuk pengalaman interaktif. toko mainan New York FAO Schwarz mulai masuk Tiongkok pada 2019 dan Grup Lego berencana membuka puluhan toko di wilayah lain.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...