Kasus Positif Corona Tembus 2 Juta, WHO Kaji Dampak AS Setop Pendanaan
Di tengah penyebaran pandemi corona yang masih luas, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menyetop pendanaan ke WHO. Organisasi ini pun mengkaji dampak dari keputusan itu dan bekerja sama dengan lebih banyak mitra.
Pimpinan WHO menyesali keputusan Trump tersebut. “AS telah lama menjadi sahabat WHO, dan kami berharap akan terus seperti itu,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari Reuters, Rabu malam (15/4).
Saat ini, WHO tengah mengkaji dampak dari penarikan dana tersebut terhadap program-programnya. “Kami akan bekerja dengan mitra untuk mengisi kesenjangan dan memastikan pekerjaan terus dilakukan tanpa gangguan," ujar Tedros.
Keputusan Trump menyetop pendanaan kepada WHO , karena menilai organisasi kesehatan itu gagal menjalankan tugas dasarnya. Hal ini tecermin dari jumlah kasus positif virus corona yang terus bertambah.
(Baca: Kasus Positif Corona AS Capai 600 Ribu, Trump Setop Beri Dana ke WHO)
Sedangkan AS merupakan penderma terbesar untuk WHO. Negeri Paman Sam menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada tahun lalu, atau sekitar 15% dari anggaran.
Langkah Trump itu pun memicu kecaman dari para pemimpin dunia. "Menghentikan pendanaan untuk WHO saat krisis kesehatan dunia sama berbahayanya dengan kedengarannya. Dunia membutuhkan WHO sekarang, lebih dari sebelumnya,” kata Pendiri Microsoft Bill Gates melalui Twitter.