OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Tetap Tertekan Corona

Image title
14 April 2020, 07:48
OPEC+ Pangkas Produksi Habis-habisan, Harga Minyak Tertekan Corona
KATADATA
Ilustrasi kilang minyak

Harga minyak cenderung bergerak positif pada pagi, hari ini (14/4). Namun, analis memperkirakan harganya masih akan tertekan dalam beberapa minggu ke depan karena pandemi corona.

Negara-negara pengekspor minyak dan Rusia (OPEC+) memang telah membuat kesepakatan bersejarah, dengan memangkas produksi 9,7 juta barel per hari atau 10% dari pasokan global. Jumlah produksi yang dipangkas ini pun yang terdalam sepanjang sejarah.

Namun pasar masih mengkhawatirkan permintaan minyak yang turun drastis akibat mewabahnya virus corona. "Masalahnya, permintaan jangka pendek kemungkinan sekitar 30 juta barel per hari, sementara kondisi kelebihan pasokan tetap ada," kata Analis pasar senior di OANDA yang berbasis di New York Edward Moya dikutip dari Reuters, Selasa (14/4).

(Baca: Pelaku Migas: Pemangkasan Produksi OPEC+ Tak Cukup Dorong Harga Minyak)

Pada bulan ini, permintaan minyak anjlok 20 juta barel per hari. “Permintaan minyak mentah tidak akan kembali ke level normal hingga 2022,” kata Moya.

Berdasarkan dari Bloomberg pada Selasa (14/4) Pukul 07.44 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak Juni 2020 naik 1,48% menjadi US$ 32,21 per barel. Sedangkan harga minyak WTI untuk kontrak Mei 2020 naik 1,2% menjadi US$ 22,68 per barel.

Goldman Sachs juga memperkirakan, harga minyak akan tertekan dalam beberapa minggu ke depan. “Kesepakatannya memang bersejarah namun tidak memadai,” demikian dikutip dari laporannya. Pemangkasan produksi habis-habisan ini dinilai tidak mengimbangi anjloknya permintaan akibat mewabahnya Covid-19.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...