Harga Minyak Anjlok, PHK di Industri Penunjang Migas Sulit Dihindari

Image title
8 April 2020, 21:59
Harga Minyak Anjlok, PHK di Industri Penunjang Migas Sulit Dihindari
dok. SKK Migas
Ilustrasi pekerja di sektor migas.

Harga minyak terus menurun akibat beragam faktor, mulai dari pandemi corona hingga perselisihan Arab Saudi dan Rusia. Karena kondisi ini, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di industri penunjang kegiatan hulu minyak dan gas (migas) dinilai tak terhindarkan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal Husin bercerita, harga minyak juga terus menurun saat krisis keuangan 2008-2009. Namun, industri ini masih bisa mengalihkan bisnisnya ke sektor yang tak terdampak krisis selama medio 2009 hingga 2014. Salah satunya ke jasa konstruksi.

Advertisement

Namun, ia menilai kondisi saat ini jauh lebih buruk dibanding saat itu. Sebab, wabah virus corona berdampak ke banyak sektor. Hal ini menyulitkan perusaaan untuk beralih.

(Baca: Terpukul Harga Minyak, Industri Penunjang Migas Minta Insentif Fiskal)

Karena itu, menurutnya efisiensi termasuk pemotongan gaji, merumahkan karyawan kontrak hingga PHK sulit dihindari oleh beberapa perusahaan di industri ini. "Saat ini situasi semakin sulit karena adanya Covid-19,” kata Moshe kepada Katadata.co.id, Rabu (8/4).

Tingkat efisiensi di masing-masing perusahaan berbeda, tergantung kemampuan keuangannya. “Apapun upaya untuk menekan biaya operasionalnya, dan berfokus pada pengeluaran untuk sustain day to day operasinya," kata dia.

Sebelumnya, Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengaku bakal berusaha mencegah terjadinya PHK. Walaupun ia mengakui ada kemungkinan pemangkasan biaya dan prioritas proyek di tengah anjloknya harga minyak.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement