Korban Virus Corona Bertambah, Harga Emas dan Logam Mulia Stagnan
Harga emas Aneka Tambang (Antam) tidak berubah dibanding kemarin, yakni Rp 774 ribu per gram pada hari ini (28/1). Harga emas dunia pun turun tipis, meskipun korban virus corona di Tiongkok terus bertambah.
Dikutip dari CNN Internasional, virus corona merenggut 82 korban jiwa di Tiongkok. Hampir 3.000 orang terinfeksi virus tersebut.
Harga emas dunia terus meningkat dalam dua minggu terakhir, lantaran pasar khawatir terhadap isu virus corona di Tiongkok. Selain itu, pasar memantau rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang dijadwalkan pada 28-29 Januari.
Karena kedua isu itu, investor memindahkan dananya ke instrumen investasi yang lebih aman (safe haven) seperti emas. (Baca: Virus Corona Tewaskan 81 Orang, Tiongkok Perpanjang Libur Imlek)
“Dana keluar di pasar ekuitas, sehingga harga emas bergerak lebih tinggi," kata Chief Market Strategist at AxiCorp Stephen Innes dikutip dari Reuters, kemarin malam (27/1). "Virus ini akan melukai ekonomi Tiongkok sampai tingkat tertentu.”
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 9.13 WIB, harga emas di pasar spot turun tipis 0,03% menjadi US$ 1.581,59 per ons. Padahal, harga emas sempat menyentuh US$ 1.586,42 per ons kemarin (27/1) atau merupakan yang tertinggi sejak 9 April 2013, menurut data Dow Jones Market.
Senior Market Analyst di OANDA Jeffrey Halley mengatakan, kelanjutan peningkatan harga emas tergantung pada perkembangan virus corona. "Dari sudut pandang resistensi, level berikutnya US$ 1.600 per ons,” kata dia dalam laporannya.
(Baca: Harga Emas Dunia Terus Meningkat, Logam Mulia Antam Naik Rp 6.000/Gram)
Di dalam negeri, harga emas Antam stagnan di level Rp 774 ribu per gram. Begitu juga dengan harga penjualan kembali (buyback) tetap Rp 690 ribu per gram.
Data selengkapnya terkait harga emas Antam berdasarkan bobot pada Selasa (27/1) seperti di bawah ini:
Emas batangan 0,5 gram: Rp 411.500
Emas batangan 1 gram: Rp 774.000
