Ada Optimisme Negosiasi Dagang AS-Tiongkok, Harga Minyak Tetap Melemah

Image title
28 November 2019, 09:01
Ada Optimisme Negosiasi Dagang AS-Tiongkok, Harga Minyak Tetap Melemah
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, tampak area Refinery Unit V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur (22/7).

Harga minyak mentah dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini (28/11), meski ada optimisme negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Hal ini disebabkan persedian minyak mentah AS yang melebihi prediksi.

Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent melemah 15 sen menjadi US$ 63,91 per barel pada pembukaan hari ini. Sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) dibuka menguat tipis 3 sen menjadi US$ 58,13 per barel pada pembukaan. Namun kemudian turun menjadi US$ 57,88 pada pukul 8.24 WIB.

Advertisement

Energy Information Administration (EIA) menyebutkan, stok minyak mentah AS membengkak menjadi 1,6 juta barel pekan lalu. Hal ini karena produksi mencapai rekor tertinggi, menjadi 12,9 juta barel per hari. Padahal konsensus analis memperkirakan, pasokan minyak di Negeri Paman Sam turun 418.000 barel.

Selain itu, EIA menyebutkan bahwa persediaan bensin AS melonjak menjadi 5,1 juta barel. Jumlah tersebut juga melebihi ekspektasi pasar yang hanya 1,2 juta barel. Alhasil, harga bensin AS turun 3,63 sen atau 2,1%, menjadi US$ 1,67 per galon.

(Baca: Pertamina Tambah Impor Minyak Mentah dari AS 4,75 Juta Barel pada 2020)

EIA memperkirakan, produksi minyak mentah AS bakal meningkat lagi menyentuh rekor 12,9 juta barel per hari. “Ini tampaknya memberikan katalis signifikan di balik penjualan hari ini," kata President of Trading Advisory di Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch dikutip dari Reuters, Kamis (28/11).

Apalagi, ada libur panjang pada akhir tahun ini. Volume perdagangan WTI pun menurun, dengan kontrak bulan depan yang berkurang sekitar 5% dibanding sesi sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement