5.500 Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Butuh Bantuan

Desy Setyowati
28 September 2019, 11:56
Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9) lalu membuat 5.500 orang terpaksa mengungsi. Mereka membutuhkan bantuan.
Ilustrasi, puluhan mahasiswa Papua kembali mengibarkan Bendera Bintang Kejora saat berunjuk rasa menuntut referendum di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8/2019). Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9) lalu membuat 5.500 orang terpaksa mengungsi. Mereka membutuhkan bantuan.

Kerusuhan di Wamena, Papua pada awal pekan lalu (23/9) membuat 5.500 orang terpaksa mengungsi ke markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya. Mereka membutuhkan bantuan pakaian, makanan, serta barang-barang keperluan anak dan perempuan.

Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura mengatakan, mayoritas warga yang mengungsi hanya membawa baju yang dipakai. Hal itu karena mereka berusaha menghindari kerusuhan di Wamena.

Bantuan pangan dari pemerintah, menurutnya baru berfokus ke satu posko pengungsi saja. "Kami meminta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak untuk membantu para korban yang tengah mengungsi," katanya melalui panggilan telepon, Sabtu (28/9).

Selain itu, bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua hanya tersalur ke posko pengungsian Gedung Okumarek. Posko itu dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

(Baca: Korban Meninggal Rusuh Wamena Bertambah Jadi 27 Orang)

Sampai saat ini, Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya hanya mengandalkan bantuan logistik dari yang tersedia di markas. "Pengungsi tidak mau ke Okumarek. Warga maunya di Kodim, sementara dapur lapangan Pemda ada di Okumarek," katanya.

Karena itu, ia menyampaikan bahwa para pengungsi membutuhkan makanan dan pakaian. Selain itu, diperlukan susu dan popok bayi untuk balita, serta pembalut bagi pengungsi perempuan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua pun belum bisa memastikan jumlah keseluruhan pasien korban demonstrasi anarkis di Wamena dan Jayapura pada Senin (23/9). kami belum bisa pastikan," kata Kepala Seksi Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Papua Darwin Rumbiak, kemarin (27/9).

(Baca: Rusuh di Jayapura, Satu Anggota TNI Meninggal Dunia)

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jayawijaya, dr.Felly Sahureka menyebutkan, ada 71 pasien yang luka-luka akibat kerusuhan. "Dari 71 pasien itu, 20 orang di antaranya yang dirujuk ke luar Wamena," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...