Strategi Bisnis Kopi Kenangan yang Menarik Hati Investor Asal India

Cindy Mutia Annur
15 Agustus 2019, 11:43
Kopi Kenangan
Kopi Kenangan
Kopi Kenangan

Kongko di kedai kopi sudah menjadi pemandangan lazim di Tanah Air. Kebiasaan masyarakat seperti ini menjadi berkah bagi para pengusaha kopi, termasuk jaringan kafe berbasis teknologi Kopi Kenangan.

Kegemaran konsumen terhadap sajian Kopi Kenangan membuat bisnis ini diminati para investor. Sequoia India pun mengucurkan modal US$ 20 juta atau sekitar Rp 288 miliar kepada Kopi Kenangan, akhir Juni lalu.

Tak mau sukses sendiri, Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata pun berbagi strategi berbisnis minuman berbahan baku kopi. Pertama, memanfaatkan teknologi dari perusahaan lain seperti layanan on-demand Gojek dan Grab.

Lewat fitur GoFood dan GrabFood, konsumen semakin mudah menjangkau produk Kopi Kenangan. "Gojek dan Grab punya ekosistem yang sangat baik dan mature, sehingga pemesanan selain yang pre-order pickup bisa melalui kedua layanan itu,” katanya di Jakarta, kemarin (14/8).

(Baca: Kopi Kenangan Berencana IPO di 2021 dan Ekspansi Bisnis ke Luar Negeri)

Seingatnya, dulu, pengusaha berlomba-lomba membuka tempat usaha yang besar. Padahal, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sering terkendala modal. Lagipula, kedai yang luas akan meningkatkan risiko belanja modal (capital expenditure/capex) dan pengembalian dana (payback) menjadi lebih lama.

Karena itu, menurutnya layanan pesan-antar makanan sangat membantu pebisnis pemula dalam mengembangkan usahanya. Ia pun memperkirakan, tempat usaha peretail makanan dan minuman rerata berukuran relatif kecil.

“Ke depan akan semakin banyak pemegang merek (brand) yang tokonya semakin kecil, Namun, mereka mendukung pemesanan offline dan online dengan memanfaatkan teknologi," katanya. Ia menyebutkan, setengah dari penjualannya berasal dari GoFood dan GrabFood.

Kedua, Kopi Kenangan menyediakan aplikasi yang memungkinkan pengguna memesan lebih dulu (pre-order) sebelum datang ke kedai. Layanan seperti ini untuk mengakomodasi konsumen yang memiliki waktu sedikit. "Sebagai konsumen, saya benci sekali antre. Lewat fitur ini, konsumen hanya perlu mengambil pesanananya di toko terdekat," kata dia.  

Ketiga, melakukan efisiensi dengan mengadopsi berbagai teknologi di jaringan kafenya. Saat ini, Kopi Kenangan mengkaji teknologi yang bisa diadopsi dan cara mengimplementasikannya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...