Di Bawah Target, 1,1 Juta Ton Garam Lokal Akan Diserap 11 Perusahaan

Rizky Alika
6 Agustus 2019, 17:12
Sebanyak 11 perusahaan akan menyerap 1,1 juta ton garam lokal.
ANTARA FOTO/SAIFUL BAHRI
Ilustrasi, pekerja mengangkut garam saat panen di Desa Bunder, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019). Sebanyak 11 perusahaan akan menyerap 1,1 juta ton garam lokal.

Sebanyak 11 perusahaan dan 164 petambak menandatangani nota kesepahaman penyerapan garam lokal. Industri bakal menyerap 1,1 juta ton garam selama Juli 2019 hingga Juni 2020.

Jumlah penyerapan garam lokal tersebut lebih rendah dari target 2018-2019, sebanyak 1,12 juta ton. "Penandatanganan ini diharapkan menjadi bentuk konkret kerja sama antara industri dengan petani garam dalam hal penyerapan garam produksi dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Selasa (6/8).

Advertisement

Kebutuhan garam nasional diperkirakan mencapai 4,2 juta ton. Rinciannya, industri butuh 3,5 juta ton, rumah tangga 320 ribu ton, dan komersial 350 ribu ton garam. Sedangkan peternakan dan perkebunan butuh 30 ribu ton garam.

(Baca: Realisasi Impor Garam 40% Sepanjang Semester I-2019)

Perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman itu adalah  PT Susanti Megah, PT Unichemcandi Indonesia, PT Sumatraco Langgeng Makmur, PT Budiono Madura Bangun Persada, PT Pagarin Anugerah Sejahtera, dan PT Cheetham Garam Indonesia.

Lima perusahaan lainnya adalah PT Saltindo Perkasa, PT Garindo Sejahtera Abadi, PT Niaga Garam Cemerlang, PT Kusuma Tirta Perkasa, dan CV Anugrah Sinar Laut.

Meski begitu, pemerintah akan tetap  impor garam untuk memenuhi kebutuhan beberapa sektor seperti industri klor alkali (CAP), farmasi, pengeboran minyak, serta aneka pangan. Sebab, industri tersebut memerlukan banyak garam.

Garam produksi dalam negeri hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan beberapa industri seperti pengasinan ikan, penyamakan kulit, dan water treatment. "Saya harap bisa dipenuhi garam lokal," kata Airlangga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement