Jokowi Jengkel Izin Investasi Masih Berbelit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), guna membahas program kerja 2020 pada hari ini (9/5). Pada kesempatan itu, Jokowi mengeluhkan izin investasi usaha yang masih berbelit-belit.
Jokowi mengklaim, ada banyak investor yang tertarik masuk ke Indonesia sejak ia memerintah. Namun rencana itu urung dilakukan karena perizinan di Indonesia rumit. “Jengkel saya,” kata Jokowi di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5).
Dia mencontohkan, perizinan pembangkit listrik tenaga uap, tenaga angin, serta tenaga panas bumi masih rumit. "Lima tahun lalu saya cek 259 izin. Apa tidak terengah-engah investor? Siapa yang kuat? Bisa 10 koper (dokumen perizinannya),” kata Jokowi.
(Baca: Jokowi: Perizinan Investasi di Indonesia Masih Mahal)
Kini, perizinan terkait pembangkit listrik sudah dipangkas menjadi 58 saja. Meski begitu, menurutnya perizinan ini masih terlalu banyak. Ia berharap Kementerian dan Lembaga (K/L) hingga pimpinan daerah mempermudah perizinan. Menurutnya, izin usaha minimal hanya lima syarat.
Sebab, investasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi persoalan ekonomi Indonesia, seperti defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan defisit neraca perdagangan. Jokowi ingin meningkatkan investasi orientasi ekspor dan substitusi impor guna mengatasi kedua persoalan itu.