Viu Jalankan Tiga Program untuk Memperkuat Film Nasional

Michael Reily
6 Maret 2019, 19:38
BEKRAF
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan perwakiln dari VIU mendatangani MOU Kolaborasi antara Viu dan BEKRAF di Gedung BUMN,  Jalan Merdeka,  Jakarta Pusat (25/2). Kerja sama ini bertujuan untuk  mengembangkan komunitas film Indonesia lewat program mentoring Viu - BEKRAF. 

Penyedia layanan nonton streaming Viu menjalankan tiga program untuk mengembangkan industri film nasional. Melalui ketiga program tersebut, Viu ingin memasarkan film nasional ke konsumennya yang tersebar di 17 negara.

Country Manager Viu Indonesia Varun Mehta mencatat, ada 140 film Indonesia yang tayang di bioskop pada 2018. Namun, dari jumlah tersebut hanya 11 film yang berhasil menarik 1 juta penonton. Itu artinya, kesuksesan film nasional tidak mencapai 10% dari total.

Supaya jumlah penontonnya meningkat, Viu ingin menampilkan film nasional di platform mereka. Toh, masyarakat mulai gemar menonton secara streaming. "Kami ingin membuka akses Indonesia ke pasar global dan sebaliknya, sehingga bisa membantu industri kreatif," kata Varun di Jakarta, Rabu (6/3).

(Baca: Bekraf Targetkan 60 Juta Penonton Bioskop Tahun Ini)

Program pertama yang bakal dilakukan Viu adalah menjaring pembuat film lokal lewat Viu Short!. Viu bakal mengadakan lokakarya sinematografi dengan menghimpun pelajar di 17 kota di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mencari bibit unggul pembuat film nasional.

Lewat lokakarya ini, Viu memberi pembekalan teknik sinematografi mulai dari tata suara, tata cahaya, metode pengambilan gambar, hingga proses kreatif pembuatan naskah film. Untuk itu, Viu bakal melibatkan pengajar dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dalam lokakarya ini. Viu juga akan menyediakan sarana dan prasarana seperti peralatan pembuatan film.

Adapun 17 kota yang bakal disambangi Viu adalah Cilegon, Purbalingga, Kupang, Maumere, Siak Indrapura, Bojonegoro, Aceh, Makassar, Manado, Singkawang, Banjarmasin, Samarinda, Labuan Bajo, Tanjung Pinang, Padang, Batam, Banyuwangi, dan Samarinda. Lokakarya ini diselenggarakan pada Oktober 2018 Maret 2019, mengikuti tahun ajaran sekolah. “Kesempatan edukasi dari lokakarya serta pengajar terbaik untuk meningkatkan kapasitas produksi film," ujarnya.

(Baca: Akses Modal Terbuka, Film Berkembang Pesat dalam 5 Tahun)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...