Studi Terbaru, Sel T Bantu Pasien Positif Virus Corona Pulih
Ada dua penelitian yang menunjukkan bahwa sel T membantu pasien terinfeksi virus corona untuk pulih. Namun, tidak semua pasien yang memiliki sel T yang bisa membunuh SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.
Shane Crotty dari Center for Infectious Disease and Vaccine Research di La Jolla Institute for Immunology in California menjelaskan, sel B membuat antibodi yang menghalangi virus corona masuk. Sedangkan menurut penelitian terbaru, sel T membantu pasien dengan dua cara yakni mengenali dan memburu virus corona.
“Jenis respons imun yang ditargetkan oleh banyak kandidat vaksin sekarang terbukti sebagai jenis respons imun yang terlihat pada kasus Covid-19 yang berhasil pulih,” kata Sette dikutip dari Reuters, Selasa (19/5).
(Baca: Kemenristek Tambah Dana Penelitian Rp 29,4 Miliar untuk Tangani Corona)
Center for Infectious Disease and Vaccine Research meneliti 10 pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan. Hasilnya, semua pasien memiliki sel T yang mengenali virus corona.
Lalu, 70% di antaranya mempunyai sel T yang mampu membunuh virus tersebut. "Sistem kekebalan melihat virus ini dan meningkatkan respons kekebalan yang efektif," kata Ahli imunologi di La Jolla Institute for Immunology Alessandro Sette.
Selain itu, beberapa orang yang tidak pernah terinfeksi Covid-19 memiliki sel T yang dapat menyerang virus. Berdasarkan penelitian, ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan sel T pada subjek sempat mengenali virus corona lain sebelumnya, sehingga mempengaruhi kerentanan mereka terhadap Covid-19.
(Baca: Kementan Gandeng Cap Lang Produksi Antivirus Corona dari Eucalyptus)
Para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Charité di Berlin juga menemukan hasil yang serupa. Mereka mengidentifikasi sel T penolong pada 15 dari 18 pasien terinfeksi Covid-19 yang diteliti.
Mereka juga menganalisis darah 68 orang yang tidak terinfeksi Covid-19. Hasilnya, 34% di antaranya memiliki sel T yang mampu mengenali virus corona.