Pengangguran di Amerika Turun, Harga Minyak Terkerek 2% Lebih

Image title
3 Juli 2020, 07:03
Pengangguran di Amerika Turun, Harga Minyak Terkerek 2% Lebih
KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak

Harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi pada perdagangan pagi, hari ini (3/7) waktu Indonesia. Namun, harga minyak jenis Brent melonjak lebih dari 2% ditopang penurunan pengangguran di Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg per Pukul 6.24 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman September 2020 naik 2,64% menjadi US$ 43,14 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 turun 0,81% ke level US$ 40,32 per barel.

Padahal, kasus baru positif virus corona di AS naik 50 ribu kemarin (2/7), atau yang terbesar. Namun, harga minyak tetap menguat ke level lebih dari US$ 40 per barel.

(Baca: Persediaan di Amerika Turun Drastis, Harga Minyak Naik 1% Lebih)

Salah satu faktor pendorongnya yakni data tenaga kerja AS alias Non-Farm Payroll yang meningkat 4,8 juta pada Juni. Peningkatan ini melebihi ekspektasi pasar.

"Saat ini, (pengaruh) data ekonomi tampaknya melampaui infeksi Covid-19,” kata analis senior di Price Futures Group di Chicago Phil Flynn dikutip dari Reuters, Jumat (3/7).

Non-Farm Payroll merupakan perubahan jumlah tenaga kerja AS di semua sektor, kecuali pegawai pemerintah, ibu rumah tangga, yang bekerja pada organisasi non-profit (LSM) dan pertanian. Data ini mencerminkan kondisi ketenagakerjaan di sektor komersil dan industri di Negeri Paman Sam.

Para pedagang minyak mengatakan, data itu dapat mengurangi keinginan Washington untuk meminta dukungan bank sentral dalam mendorong pemulihan ekonomi. "Laporan ini bagus. Sisi baiknya, ini sangat bagus sehingga dapat menghambat program stimulus," kata Direktur Energy Futures di Mizuho Bob Yawger.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...