Kuliah Online Dinilai Lebih Fleksibel, tapi Terkendala Infrastruktur

Fahmi Ahmad Burhan
8 Agustus 2020, 17:44
Kuliah Online Dinilai Lebih Fleksibel, tapi Terkendala Infrastruktur
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Ilustrasi, dosen menyampaikan materi Tata Hidang kepada mahasiswa saat perkuliahan secara daring di Jaya Wisata International Hotel School, Denpasar, Bali, Kamis (16/4/2020).

Akademisi menilai, kuliah online lebih fleksibel ketimbang tatap muka. Namun, metode pembelajaran jarak jauh ini terkendala infrastruktur digital.

Ketua Program Studi Manajemen Universitas Surabaya (UBAYA) Deddy Marciano mengatakan, pandemi corona memaksa perguruan tinggi menerapkan perkuliahan secara online. Setelah dijalani, ia menilai metode belajar ini memiliki beberapa keunggulan.

Advertisement

Salah satunya, biaya untuk menggelar kuliah online relatif lebih murah ketimbang tatap muka. Selain itu, lebih fleksibel dari sisi waktu.

Materi yang diajarkan juga lebih personal. "Tapi infrastruktur tidak memadai," kata Deddy saat mengikuti Seminar Daring Business Leadership Series #4 yang digelar Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (8/8).

Infrastruktur yang dimaksud baik digital maupun perlengkapan pendukung perkuliahan secara online

Berdasarkan data indeks internet inklusif (Inclusive Internet Index) dari Economist Intelligence Unit, cakupan pengguna Internet Indonesia sebenarnya cukup luas. Sektor rumah tangga pengguna internet Indonesia mencapai 66,2%.

Angka tersebut melebihi rata-rata negara di Asia yang mencapai 59,7%. Dari 267 juta penduduk Indonesia, 93%-nya sudah tercakup layanan 4G.

Namun, dengan cakupan internet yang begitu luas, kecepatan internet di Indonesia dianggap jauh dibawah rata-rata negara Asia. Rata-rata kecepatan unduhan seluler di Indonesia hanya 14,4 Kbps, di bawah rerata Asia 30,9 Kbps.

Rata-rata kecepatan mengunggah data di Indonesia pun 10,9 Kbps, juga di bahwa rerata Asia 12,9 Kbps.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement