Jokowi Bandingkan Ekonomi Negara yang Lockdown dengan Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa perekonomian memburuk akibat pandemi corona. Namun, penurunan pertumbuhan ekonomi negara lain yang menerapkan karantina wilayah atau lockdown lebih parah ketimbang Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II minus 5,32% secara tahunan (year on year/yoy). “Negara-negara yang mengalami lockdown, ekonominya sampai -17%, -21%, -20%,” kata Jokowi saat menghadiri peresmian jalan tol di Banda Aceh, Aceh, Selasa (25/8).
Singapura misalnya, ekonominya tumbuh negatif 13,2% yoy pada kuartal II. Lalu, perekonomian Thailand dan Filipina masing-masing minus 12,2% dan 16,5% yoy.
Ketiga negara itu pun mengalami resesi atau pertumbuhan ekonominya terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Inggris juga mengalami resesi. Pertumbuhan ekonominya minus 21,7% yoy pada kuartal II. Hal ini tecermin pada Databoks di bawah ini:
Hal senada dialami oleh Korea Selatan, yang ekonominya negatif 2,9% pada Kuartal II lalu.
Lalu, pertumbuhan ekonomi Malaysia minus 17,1% yoy pada kuartal II. Singapura, Thailand, Filipina, Malaysia, Korea Selatan, dan Inggris menerapkan lockdown.
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Vietnam masih positif 0,39% pada kuartal II, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini. Padahal, negara ini menerapkan karantina wilayah.