Tiongkok Sebut Corona Berasal dari Kepala Babi dan Makanan Beku Impor

Desy Setyowati
12 Februari 2021, 13:30
Tiongkok Sebut Corona Berasal dari Kepala Babi dan Makanan Beku Impor
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/HP/sa.
Pekerja migran yang mengenakan masker wajah t wabah virus corona (COVID-19), duduk di ping barang-barang mereka di sebuah stasiun kereta api di Beijing, Tiongkok, Rabu (13/1/2021).

Otoritas kesehatan Tiongkok berulang kali mengatakan bahwa mereka menemukan virus corona pada makanan beku berupa kepala babi dan hidangan laut yang diimpor. Produk impor ini juga dinilai sebagai ‘dalang’ dari temuan kasus positif pertama di Wuhan pada akhir 2019.

Beberapa ilmuwan di Negeri Panda menilai, virus Sars-CoV-2 masuk lewat makanan beku di pasar grosir hidangan laut di Wuhan. Virus itu yang menyebabkan adanya Covid-19.

Advertisement

“Sars-CoV-2 dapat bertahan pada makanan beku, kemasan, dan produk dingin lainnya,” kata pejabat Komisi Kesehatan Nasional Liang Wannian dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (11/2). Ia juga mengklaim, virus ini yang menyebabkan infeksi di banyak negara.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok juga berulang kali mengklaim bahwa kasus virus corona pertama kali bukan terjadi di Wuhan.

Kesimpulan terkait makanan beku itu didapat dari penyelidikan atas 300 lebih kasus baru di Tiongkok yang dikaitkan dengan pasar pada Juni 2020 lalu. Para penyelidik menemukan kesamaan genetik antara wabah dan sisa-sisa virus pada salmon impor.

“Itu belum dapat membuktikan bahwa salmon beku membuat orang sakit. Namun, ini menunjukkan adanya risiko,” kara para peneliti, termasuk dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau CDC di Beijing, dalam jurnal China National Science Review yang dirilis Oktober lalu.

Lalu, pejabat di Tianjin menyimpulkan bahwa kepala babi dari Amerika Utara menyebabkan dua pekerja di pelabuhan terinfeksi virus yang secara genetik mirip Covid-19.

Kemudian, para peneliti menemukan virus yang masih hidup di ikan kod dalam kemasan di pelabuhan Qingdao.

Namun, spesialis penyakit menular di Pusat Medis Universitas Georgetown di AS, Daniel Lucey menilai bahwa temuan itu memerlukan studi banding. “Dari semua pasar makanan laut di Tiongkok, Asia, dan seluruh dunia, bagaimana penyimpanan rantai dingin menyebabkan wabah pertama kali ditemukan di Wuhan?" katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement