Penerbangan Domestik Mulai Bangkit, Okupansi Hotel Masih Tertekan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang penerbangan domestik mencapai 2,9 juta pada April atau meningkat 5,62% dibandingkan Maret 2,64 juta. Sedangkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel turun 1,44% secara bulanan (month to month/mtm).
Namun, dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy), jumlah penumpang penerbangan domestik dan TPK hotel mulai bangkit. Jumlah penumpang pesawat untuk tujuan dalam negeri meroket 233%, sementara TPK hotel 21,96%.
Peningkatan jumlah penumpang paling tinggi terjadi di Bandara Ngurah Rai, Denpasar yakni 21,73%. Lalu Juanda, Surabaya 10,53%, Hasanuddin, Makassar 5,84%, dan Soekarno Hatta, Banten 4,61%.
“Jumlah penumpang penerbangan internasional juga meningkat 6,88% secara bulanan (month to month/mtm) dan 67,31% yoy,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto saat konferensi pers secara virtual, Rabu (2/6).
Meski begitu, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia turun 19,33% mtm dan 2,61% yoy menjadi 127,5 ribu pada April. Yang masuk melalui pintu masuk udara 18,4 ribu, laut 35,94 ribu, dan darat 73,17 ribu.
Hal itu sejalan dengan kebijakan di beberapa negara yang melarang warganya bepergian ke luar negeri. Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman melorot 81,78% menjadi 511,44 ribu selama Januari–April.
Selain tingkat kunjungan wisman yang masih rendah, TPK hotel berbintang di Indonesia rerata 34,63% pada April. Persentasenya menurun dibandingkan Maret 36,07%.
Namun TPK hotel pada April meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. “Naik 21,96%,” kata Setianto.
BPS mencatat rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama April yakni 1,72 hari. Lama menginap ini turun 0,21 poin dibandingkan April tahun lalu.