Pandemi Covid-19 Belum Usai, WHO dan Ilmuwan Waspadai Virus NeoCov

Desy Setyowati
30 Januari 2022, 11:12
Covid-19, virus corona, neocov, mers, cina, who
Pexels
Ilutrasi virus Covid-19

Beberapa negara, termasuk Indonesia tengah mengantisipasi lonjakan kasus harian Covid-19, khususnya varian Omicron. Namun Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mulai mewaspadai virus NeoCov.

Virus NeoCov ditemukan di antara kelelawar di Afrika Selatan. "Apakah virus yang terdeteksi dalam penelitian ini akan menimbulkan risiko bagi manusia? Butuh memerlukan penelitian lebih lanjut," kata WHO kepada kantor berita Rusia Tass, dikutip Sabtu (29/1).

Advertisement

WHO menjelaskan, hewan, khususnya satwa liar merupakan sumber lebih dari 75% semua penyakit menular yang muncul pada manusia. “Virus corona sering ditemukan pada hewan, termasuk kelelawar yang telah diidentifikasi sebagai reservoir alami virus ini," kata organisasi.

Sedangkan peneliti Cina menyebutkan varian baru itu dalam makalah yang belum ditinjau oleh rekan sejawat. Mereka mengklaim bahwa virus ini memiliki tingkat kematian dan penularan yang tinggi.

NeoCov disebut bukan bagian dari SARS-CoV-2, tetapi terkait dengan MERS Coronavirus yang dapat membunuh satu dari tiga orang yang terinfeksi.

MERS Coronavirus adalah virus corona penyebab sindrom pernapasan di Timur Tengah. Ini adalah virus zoonosis, yang berarti ditularkan antara hewan dan manusia.

Virus itu pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012. Menurut data WHO, sekitar 35% dari pasien terpapar MERS-CoV meninggal dunia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement