Produsen Mi Ayam dan Kue Tak Naikan Harga meski Harga Gandum Meroket

Andi M. Arief
12 Agustus 2022, 14:48
roti, tepung, gandum
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nym.
Pekerja memproduksi roti di Super Roti Cake and Bakery, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022).

Industri Kecil dan Menengah (IKM) berbasis tepung terigu belum berencana menaikkan harga pada semester II. Padahal produsen tepung terigu berpotensi mengerek harga karena harga gandum internasional meroket.

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mencatat, harga gandum naik 76% pada Agustus dibandingkan awal 2021. Sedangkan harga tepung terigu baru naik sekitar 32% pada periode yang sama.

Advertisement

Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan, IKM berbasis tepung memilih untuk menekan margin daripada menaikkan harga jual sejak tahun lalu. Menurutnya, strategi ini akan terus dilakukan hingga akhir tahun.

IKM yang dimaksud adalah penjual mi ayam, toko roti, penjual kue tradisional, dan lainnya. Berdasarkan Aptindo, IKM berbasis tepung menyerap hingga 71% dari total produksi tepung nasional per tahun.

IKM toko roti menyerap tepung paling banyak per tahun yakni 22% dari total produksi industri tepung terigu. Sedangkan produsen mi basah atau mi ayam menyerap 9%.

"Kami juga kaget. Setiap mau menaikkan harga, kami melakukan sosialisasi kepada IKM, dan mereka menerima," kata Ratna kepada Katadata.co.id, Jumat (12/8).

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement